Dulu Penggembala Kambing, Ingin Bangun Akademi Angkat Besi

Dulu Penggembala Kambing, Ingin Bangun Akademi Angkat Besi
Eko Yuli Irawan mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Eko Yuli Irawan, peraih medali emas dari cabor angkat besi di ajang Asian Games 2018, tak akan melupakan masa lalunya. Eko kecil adalah penggembala kambing.

Ingatan akan masa lalu itu menggerakkannya untuk membantu mengubah nasib anak-anak yang terlahir dari keluarga seperti dirinya. Eko bermimpi membangun akademi angkat besi.

Pria asal Metro, Lampung, tersebut mengibaratkan akademi itu dengan sekolah sepak bola. Semua program dan fasilitas akan dia berikan. Dengan catatan, atlet yang dimaksud memang punya potensi.

Melalui akademi tersebut, Eko berharap bisa mengangkat derajat ekonomi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu.

”Untuk itu, saya juga siap blusukan ke daerah yang potensial seperti Lampung,” katanya.

Mimpi mendirikan akademi angkat besi juga dilandasi kondisi olahraga tersebut saat ini. Kini Eko belum memiliki pelapis yang bisa mendekati capaiannya.

Padahal, usianya saat ini sudah 29 tahun. Usia yang memasuki masa senja bagi seorang atlet. ”Kalau saya segera memutuskan berhenti (jadi atlet), seperti ada beban,” ungkapnya.

Sembari tetap turun sebagai atlet, Eko menyiapkan diri membangun akademi angkat besi. Akademi itu nanti berdiri mandiri. Terpisah dari pengurus daerah. Dengan begitu, atlet dari berbagai wilayah Indonesia bisa berlatih di akademi yang kelak dia bangun tersebut.

Eko Yuli Irawan, peraih medali emas pada Asian Games 2018, bermimpi membangun akademi angkat besi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News