Asia Pacific Rainforest Summit ke-3 di Yogyakarta:

Dunia Mengapresiasi Cara Jokowi Menjaga Hutan Tropis

Dunia Mengapresiasi Cara Jokowi Menjaga Hutan Tropis
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar bersama Menteri Lingkungan Hidup SIngapura pada Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Hujan Asia Pasifik ke-3, di Yogyakarta, Senin (23/4). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, YOGYAKARTA - Keberhasilan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), penurunan angka deforestasi, dan berbagai langkah koreksi yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam tiga tahun terakhir, telah menempatkan Indonesia sebagai contoh bagi negara lainnya di dunia dalam mengelola hutan hujan tropis.

“Indonesia telah melakukan pekerjaan terbaik, membawa negara-negara satu kawasan menjaga hutan yang semakin kritis dan menjalankan perjanjian Paris dengan penuh komitmen. Secara pribadi saya ucapkan terima kasih,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Energi Australia, Josh Frydenberg saat menjadi pembicara pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Hujan Asia Pasifik (Asia Pacific Rainforest Summit - KTT APRS ) ke-3, di Yogyakarta, Senin (23/4). KTT ini akan berlangsung hingga Rabu, 25 April besok.

KTT ini digelar guna mendukung Perjanjian Perubahan Iklim Paris, serta mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca dari deforestasi dan degradasi hutan di kawasan Asia Pasifik. Pertemuan ini mengangkat tema 'Melindungi Hutan dan Masyarakat, Mendukung Pertumbuhan Ekonomi’.

Dunia Mengapresiasi Cara Jokowi Menjaga Hutan Tropis

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar bersama Menteri Lingkungan Hidup Brunei Darussalam pada KTT Hutan Hujan Asia Pasifik ke-3, di Yogyakarta, Senin (23/4). Foto: Humas KLHK

Delegasi dari sekitar 20 negara pemilik hutan hujan tropis di Asia-Pasifik hadir dalam KTT ini guna membahas arah kebijakan pelestarian hutan hujan tropis dunia. Hutan hujan tropis terbentang seluas 740 juta hektare sepanjang Asia-Pasifik, dan berkontribusi penting memberi kehidupan bagi sekitar 450 juta manusia di dunia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat hadir sebagai tuan rumah sekaligus pembicara kunci mengatakan hutan Indonesia memberi kontribusi sebesar 17,2 persen dari target NDC, yaitu mengurangi 29 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada 2030.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintahan Presiden Jokowi telah melakukan berbagai langkah koreksi dalam penyelamatan hutan hujan tropis, dan memegang penuh komitmen pada perjanjian Paris. Dalam tiga tahun terakhir, Indonesia berhasil mengurangi deforestasi dari 1,09 juta Ha tahun 2015 menjadi 0,61 juta Ha tahun 2016 dan 0.479 juta ha tahun 2017.

Keberhasilan pengendalian Karhutla dan berbagai langkah koreksi pemerintahan Presiden Jokowi menempatkan Indonesia jadi contoh dalam mengelola hutan tropis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News