Durban Tak Sesemarak Joburg

Durban Tak Sesemarak Joburg
KURANG - Geliat menyambut perhelatan Piala Dunia 2010 di Durban, terasa tak sesemarak di Sandton, Johannesburg. Foto: Dani Nur Subagyo/Jawa Pos.
DURBAN - Geliat menyambut perhelatan Piala Dunia (PD) 2010 di Durban, tak sesemarak di Sandton, Johannesburg. Setidaknya, itu dilihat dari dua jenis tempat yang sering dikunjungi warga Afsel, yakni mal dan kasino.

Di Gateway, mal terbesar di Durban, kemeriahan menyambut PD tak seperti di Sandton City - salah satu mal terbesar di Sandton. Jika di Sandton City, hampir semua konter memasang berbagai atribut berbau bola, di Gateway hanya konter-konter  tertentu. Itu pun tak lebih hanya memasang bendera negara-negara kontestan.

Semangat pengelola mal di Sandton City juga menggebu. Misalnya, membuka stan khusus yang melayani secara gratis siapa saja yang ingin wajahnya dilukis dengan model dan warna bendera negara-negara kontestan. Di Gateway, tidak ada yang seperti itu. Pihak pengelola mal hanya memasang aksesoris yang terkesan sekadarnya, menampilkan bendera-bendera negara kontestan PD 2010 di langit-langit mal.

Selama hampir dua jam di Gateway, hampir tak ditemui lalu-lalang suporter dari negara lain. Padahal, di Sandton City, mudah sekali menjumpai suporter dari Argentina, Meksiko, Inggris, Amerika Serikat, Australia dan lain-lain. Mereka biasanya berkumpul dan membaur dengan para suporter Bafana Bafana - sebutan tim Afsel - di sebuah areal yang disediakan pengelola Sandton City untuk sekadar kongkow-kongkow sambil nonton bareng. Di Gateway tak ada tempat seperti itu.

DURBAN - Geliat menyambut perhelatan Piala Dunia (PD) 2010 di Durban, tak sesemarak di Sandton, Johannesburg. Setidaknya, itu dilihat dari dua jenis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News