Ekonomi vs Politik

Oleh Dahlan Iskan

Ekonomi vs Politik
Dahlan Iskan.

Program ini seperti dilupakan. Sejak reformasi. Sampai sekarang.

Di bidang produksi dalam negeri, Pak Harto juga tunduk pada tim Widjojo itu. Baik bidang pertanian maupun industri.

Sampai-sampai Pak Harto disebut sebagai 'dikendalikan Mafia Berkeley'. Para ekonom Pak Harto itu memang lulusan Berkeley. The University of California, Berkeley. Sebuah universitas di luar kota San Francisco. Di kota kecil Berkeley. Di tengah-tengah antara San Francisco dan Sacramento.

Saya sering mampir universitas itu. Hanya untuk lihat-lihat. Mampir dalam perjalanan menengok anak saya dulu. Yang kuliah di Sacramento.

Ketika saya lihat ia pacaran dengan 'gadis sampul majalah Gadis' saya sarankan pada pacarnya itu. Yang lulusan Universitas Pelita Harapan itu. Agar menyempatkan kuliah lagi di Amerika. Biarpun hanya sebentar.

"Pacarmu kan pendidikannya Amerika terus. Anda harus pernah kuliah di Amerika. Biar pun sebentar. Agar kelak, kalau jadi suami istri, bisa nyambung."

Tanpa saya sarankan harus di mana, dia pilih kuliah di Berkeley itu. Sebentar. Mungkin karena dia tahu banyak tokoh lulusan Berkeley. Mungkin juga agar tidak terlalu jauh dari Sacramento.

"Pak Harto sangat cepat memahami ilmu ekonomi. Dulu beliau memang belajar dari kami. Tapi belakangan kami yang belajar dari beliau."

Memang 'musuh' ekonom bukan hanya politisi, tetapi juga para pelaku bisnis. Para aktivis ekonomi mikro. Yang orientasinya lebih pendek. Dan lebih mikro.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News