Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa Cetak 35 Duta Perdamaian

Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa Cetak 35 Duta Perdamaian
Pengibaran Bendera Merah Putih dan Pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda oleh Peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di puncak Gunung Parang, Purwakarta Jawa Barat. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Outward Boun Indonesia (OBI) kembali dengan program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa Membangun Generasi Duta Perdamaian. Sebelumnya, OBI sebagai pioner pendidikan luar ruangan (outdoor education) di Indonesia telah menggelar Ekspedisi Merenda Mutiara Nusantara pada 17 Agustus 2018.

Pada Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa di Hari Sumpah Pemuda lalu, sebanyak 35 peserta dari SMP dan SMA berbagai daerah dan latar belakang mengikuti program tersebut di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, pada 24 - 28 Oktober 2018. Mereka datang dari 13 provinsi berbeda, yakni Aceh hingga Papua.

Executive Director Outward Bound Indonesia Wendy Kusumowidagdo mengatakan, program beasiswa ini diperuntukkan bagi siswa-siswi Indonesia untuk pengembangan karakter, semangat kebangsaan dan kebhinekaan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspedisi alam. 

"Naik gunung, main di danau dengan bermacam tantangan diharapkan membangun rasa percaya diri, kemandirian dan semangat toleransi dan solidaritas mereka sehingga saat pulang ke daerah masing-masing mereka bisa menjadi duta perdamaian," ujar Wendy Kusumowidagdo, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jumlah peserta terbesar berasal dari Papua sebanyak 14 siswa. Sisanya dari Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan yang mengirimkan masing-masing tiga orang. Sementara Riau, Yogyakarta, dan NTT masing-masing mengirim perwakilan dua orang. Terakhir ada Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Banten, Bali, dan NTB masing-masing mengirimkan satu peserta.

35 peserta dibagi dalam tiga kelompok dengan latar belakang suku, etnis, dan agama berbeda. Selama empat hari, semangat mewujudkan kebhinnekaan dikemas dalam pendakian Gunung Parang, Pengibaran Bendera Merah Putih, Pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda di Puncak Gunung Parang, berkemah, dan menempuh ekspedisi air dengan gotong-royong membangun rakit.

"Ekspedisi ini bukan sekadar ajang petualangan bersama. Namun kami sengaja memupuk rasa kebhinnekaan dan toleransi antar peserta. Harapannya bisa pulang ke daerah masing-masing sebagai Duta Perdamaian Indonesia," jelas Wendy.

Para peserta pun merasakan kepercayaan diri, kemandirian, semangat toleransi, solidaritas, dan kerja sama antara sesama anak bangsa selama lima hari disatukan dalam ekspedisi alam tersebut. Salah seorangnya peserta asal Aceh, Septi Khairullah, siswa SMAN Unggul Benermeriah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, mengatakan bahwa ajang paling berkesan adalah saat bekerja sama dengan sesama peserta dan melakukan ekspedisi air.

Sebanyak 35 pelajar dari berbagai daerah mengikuti program Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa yang digelar di Jatiluhur, Jawa Barat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News