Ekspor Indonesia ke Israel Terus Merosot

Ekspor Indonesia ke Israel Terus Merosot
Ilustrasi peti kemas. Foto: Frizal/Jawa Pos

Setelah itu, ada ekspor karet dan turunannya yang mencapai USD 11,176 juta serta alas kaki senilai USD 8,852 juta.

Penurunan ekspor disebabkan anjloknya ekspor bahan baku tekstil polyester staple fiber dari USD 34,905 juta pada 2012 menjadi USD 3,564 juta pada 2017.

Bukan hanya itu, ekspor komoditas karet dan turunannya juga menurun cukup tajam, yakni USD 32,860 juta pada 2012 menjadi USD 11,176 juta pada 2017.

Kemudian, ekspor minyak maupun lemak hewan dan tumbuhan juga turun dari USD 38,616 juta (2012) menjadi USD 30,817 juta (2017).

Dia menambahkan, neraca dagang dengan AS masih surplus. ’

’Tetapi, untuk beberapa komoditas, impor kita dari sana cukup besar seperti impor kedelai dan jagung. Nah, kalau hubungan dagangnya nanti memburuk, dikhawatirkan kita belum bisa mencari substitusi yang lain,’’ terang Yunita, akhir pekan lalu.

BPS mencatat surplus neraca dagang dengan AS mencapai USD 7,904 juta.

Nilai ekspor Indonesia ke Amerika Serikat pada periode itu mencapai USD 14,213 juta atau berada di posisi kedua terbesar setelah Tiongkok.

Indonesia mencatat defisit perdagangan dengan Israel. Artinya, lebih banyak barang yang diimpor jika dibandingkan dengan ekspor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News