Emak-emak Geluti Kesenian, Karyanya Diapresiasi Negeri Jiran

Emak-emak Geluti Kesenian, Karyanya Diapresiasi Negeri Jiran
KREATIF: Pipiek Isfianti menunjukkan buku tunggalnya yang berjudul Janji Sri. Foto: dokumentasi pribadi for Radar Kudus

jpnn.com - Emak-emak yang satu ini serbabisa. Namanya Pipiek Isfianti yang aktif menulis puisi, cerpen dan buku, hingga menjadi penyiar radio dan menggeluti teater. Bahkan, cerpen karyanya diapresiasi majalah luar negeri.

SAIFUL ANWAR, Kudus

SEBAGAI pekerja seni yang juga ibu rumah tangga, Pipiek Isfianti punya kegiatan harian yang tak jauh berbeda dengan emak-emak yang lain. Dia memiliki tiga anak. Salah satunya masih SD.

Itu  membuatnya setiap pagi disibukkan agenda rutin menyiapkan makan dan antar jemput anak. Berbagai kesibukan lain sebagaimana ibu rumah tangga lainnya.

Yang membedakan Pipiek dengan ibu-ibu lain adalah aktivitasnya di dunia seni. Seni tulis dan seni peran, yang tidak banyak perempuan menggelutinya secara bersamaan.

Apalagi, kedua jenis seni itu memiliki kesulitan tersendiri. Namun, perempuan kelahiran Semarang, 19 Oktober 1973 tersebut mampu membagi waktu dengan baik.

”Kalau semuanya urusan rumah tangga selesai, baru berkarya,” ungkap istri Nur Choirudin itu.

Pipiek mengaku tetap produktif berkarya hingga kini karena lingkungannya mendukung. Keluarga, teman-teman, tetangga, saudaranya menikmati karyanya.

Pipiek Isfianti merupakan ibu rumah tangga yang aktif menulis puisi, cerpen dan buku, hingga menjadi penyiar radio dan menggeluti seni peran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News