Enam Provinsi Alami Kekeringan, BNPB-BMKG Siapkan Rekayasa Cuaca

Enam Provinsi Alami Kekeringan, BNPB-BMKG Siapkan Rekayasa Cuaca
Pelaksana Harian Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo di kantornya, Rabu (31/7). Aristo Setiawan/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana Harian Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebut musim kemarau masih berlangsung hingga September 2019.

Temuan musim kemarau itu membuat enam provinsi di Indonesia menghadapi bencana kekeringan.

"Kekeringan yang masuk laporan ke kami itu dari Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Yogya, Bali, NTB, dan NTT," kata Agus dalam keterangan resminya di kantor BNPB, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (31/7).

BACA JUGA: Usut Kasus Pengadaan Sapi Bali, Kejati Riau Periksa Dua Pegawai Dinas PKH

Menurut Agus, BNPB bersama pihak terkait telah melakukan upaya seperti penyaluran air bersih ke beberapa desa yang terdampak parah bencana kekeringan. Dalam catatan BNPB, terdapat 2347 desa yang mengalami dampak kekeringan parah.

"Kekeringan sudah ada usaha water boombing. Sudah ada upaya droping air ke beberapa daerah terdampak kekeringan," ungkap dia.

Ke depan, kata dia, BNPB bersama BMKG bakal mengupayakan operasi untuk rekayasa cuaca. Terutama untuk menghadirkan hujan di daerah terdampak kekeringan parah.

BACA JUGA: Agustus, Kondisi Cuaca akan Lebih Kering, Satgas Karhutla Diminta Waspada

Pelaksana Harian Kapusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebut musim kemarau masih berlangsung hingga September 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News