Eskpotir Harus Jeli Manfaatkan Momentum Penguatan Dolar
jpnn.com, SAMARINDA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Timur Slamet Brotosiswoyo mengatakan, momen penguatan dolar harus menguntungkan eksportir migas, batu bara, dan minyak sawit.
“Kalau dilihat data BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltim, neraca perdagangan kita masih surplus. Artinya, ekspor kita ini masih bagus. Kalau nasional, kan, defisit. Kita harus memanfaatkan peluang ini. Di sisi lain, batu bara dan minyak dunia harganya terus menguat,” tutur Slamet, Rabu (10/10).
BPS Kaltim sendiri mencatat neraca perdagangan di provinsi itu pada Agustus 2018 surplus sebesar USD 0,86 miliar.
Angka itu lebih kecil jika dibanding surplus Juli 2018 sebesar USD 1,30 miliar. Secara kumulatif, neraca perdagangan Bumi Etam periode Januari-Agustus 2018 surplus sebesar USD 9,16 miliar.
Nilai ekspor Kaltim Agustus mencapai USD 1,40 miliar atau mengalami penurunan sebesar 14,03 persen dibanding dengan ekspor Juli 2018.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan Agustus 2017, ada penurunan sebesar 4,05 persen.
Di sisi lain, ekspor barang migas mencapai USD 0,24 miliar atau turun 9,96 persen.
Ekspor barang nonmigas periode yang sama mencapai USD 1,15 miliar atau turun 14,85 persen dibanding Juli.
momen penguatan dolar harus menguntungkan eksportir migas, batu bara, dan minyak sawit.
- Pemilu 2024 Berdampak Pada Para Investor, Begini Analisis Pakar
- Pertamina-Eni Berkolaborasi, Perkuat Ketahanan Energi Nasional
- UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace
- Sambut Hari Kartini & Bumi, Tokopedia Bagi Kisah Inspiratif, Simak
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran
- Arus Balik Lebaran, Maskapai Pelita Air Capai OTP 95 Persen