Fadli Zon Dorong Parlemen Negara Islam Solid agar Berwibawa

Fadli Zon Dorong Parlemen Negara Islam Solid agar Berwibawa
Plt Ketua DPR Fadli Zon dalam Sidang Komite Eksekutif Uni Parlemen Negara-negara OKI atau The Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Teheran, Iran, Sabtu (13/1). Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, TEHRAN - Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPR RI Fadli Zon mengajak parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk kompak memperjuangan kepentingan negeri muslim. Menurutnya, perlu reformasi internal Uni Parlemen Negara-negara OKI atau The Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) demi menguatkan posisinya dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam di dunia internasional.

Fadli menyatakan itu ketika menghadiri Sidang Komite Eksekutif Uni Parlemen Negara-negara Organisasi Konferensi Islam atau The Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Tehran, Iran, Sabtu (13/1). Sidang Komite Eksekutif PUIC merupakan bagian dari pembukaan sidang umum yang akan digelar hingga 17 Januari mendatang.

Fadli di depan delegasi dari 13 negara lainnya yang menjadi Komite Eksekutif PUIC mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menginginkan organisasi internasional yang bermarkas di Tehran itu makin kuat dan solid. “Itu sebabnya delegasi parlemen Indonesia mengusulkan sebuah draf resolusi agar PUIC segera melakukan reformasi dan revitalisasi organisasi,” ujar Fadli.

Politikus Partai Gerindra itu lantas mengajak PUIC becermin kepada organisasi-organisasi internasional lain yang bisa berperan secara nyata dalam percaturan internasional. Fadli menginginkan anggota PUIC juga patuh dan konsisten dengan keputusan yang telah diambil.

“Dengan demikian organisasi jadi berwibawa. Nah, PUIC sejauh ini belum menjadi organisasi semacam itu. Makanya Indonesia mendorong agar PUIC segera mereformasi dirinya,” cetusnya.

Lebih lanjut Fadli mengatakan, ada banyak sekali permasalahan di negara-negara muslim. Misalnya, persoalan etnis minoritas muslim Rohingya di Myanmar, atau persoalan klaim Amerika Serikat atas Yerusalam sebagai ibu kota Israel.

“Kita tidak melihat peran nyata PUIC. Organisasi ini, yang beranggotakan lima puluh empat negara, ternyata tak memiliki taji. Bukan hanya di mata dunia internasional, tapi juga di mata negara-negara anggotanya sendiri. Jadi, ada sesuatu yang perlu segera diperbaiki dari organisasi ini,” tegasnya.

Karena itu Fadli menyerukan reformasi di internal PUIC. Fadli mengapresiasi delegasi negara-negara lain yang menyambut hangat usulan Indonesia.

Plt Ketua DPR RI Fadli Zon mengajak parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk kompak memperjuangan kepentingan negeri muslim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News