Fakta-Fakta Kontroversial Bupati Banjarnegara, Kiai Chamzah Chasan Angkat Bicara

Fakta-Fakta Kontroversial Bupati Banjarnegara, Kiai Chamzah Chasan Angkat Bicara
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (3/9/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Fakta-fakta kontroversial mencuat setelah Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono tersangka dan ditahan oleh penyidik KPK terkait rasuah.

Bupati Banjarnegara periode 2017-2021 itu dijerat KPK atas kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara pada 2017-2018.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan Budhi diduga berkongkalikong dengan orang kepercayaan sekaligus eks ketua tim suksesnya di Pilkada Banjarnegara 2017, Kedy Afandi.

Budhi melalui Kedy mengumpulkan para perwakilan asosiasi jasa konstruksi di Kabupaten Banjarnegara untuk menjajakan proyek-proyek di pemerintahannya.

Menurut Firli, Kedy mengakui paket proyek pekerjaan akan dilonggarkan dengan menaikkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) senilai 20 persen dari nilai proyek.

"Dan untuk perusahaan-perusahaan yang ingin mendapatkan paket proyek dimaksud diwajibkan memberikan komitmen fee sebesar 10 persen dari nilai proyek," kata Firli dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (3/9) lalu.

Firli membeberkan setelah pesan itu disampaikan oleh Kedy, para kontraktor pun diundang ke kediaman pribadi Budhi Sarwono yang dihadiri oleh beberapa perwakilan asosiasi Gapensi Banjarnegara.

Dalam pertemuan 'rahasia' itu Budhi langsung menyampaikan sejumlah hal, di antaranya menaikkan HPS senilai 20 persen dari harga saat itu dengan pembagian 10 persen bagiannya dan 10 persen sebagai fee keuntungan rekanan.

Ini fakta-fakta kontroversial Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono setelah tersangka di KPK hingga Kiai Chamzah Chasan angkat bicara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News