Farhan Tak 'Dihormati' di MPR

Farhan Tak 'Dihormati' di MPR
Farhan Tak 'Dihormati' di MPR
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tetap pada sikapnya, yakni menolak keberadaan Farhan Hamid selaku pimpinan MPR RI sebagai perwakilan DPD di MPR. Sikap penolakan itu antara lain ditunjukkan Muhammad Asri, juru bicara anggota DPD dalam sidang paripurna yang digelar di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta, Senin (19/10).

Saat membacakan nama-nama anggota DPD yang masuk Tim Ad-Hoc Tatib MPR, Muhammad Asri tidak menyebut Farhan Hamid sebagai pimpinan MPR yang dihormati. Padahal satu-persatu tiga pimpinan MPR lainnya, minus Lukman Hakim Saefudin yang tidak hadir, saat mengawali pembacaan itu disebutkan namanya, mulai dari Taufik Kiemas, Melani Leimena Suharli hingga Hajriyanto Tohari.

"Saya tidak menyebutnya, karena memang sesuai dengan rapat DPD dia (Farhan Hamid, Red) tidak diakui. Sengaja saya lakukan," kata Muhammad Asri seusai rapat. Anggota DPD asal Sulawesi Barat itu pun memastikan dirinya tak akan menghadiri pelantikan Presiden RI, Selasa (20/10) besok, di Sidang Paripurna MPR, sebagai bentuk penolakan terhadap kepemimpinan Farhan Hamid.

Namun, Muhammad Asri tidak bisa memastikan berapa jumlah anggota DPD yang tidak akan hadir dalam pelantikan presiden itu. Alasannya, pimpinan DPD sendiri tidak membatasinya. "Itu hak prerogatif dari teman-teman," tambahnya.

JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) tetap pada sikapnya, yakni menolak keberadaan Farhan Hamid selaku pimpinan MPR RI sebagai perwakilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News