Fauzan Cerita Kisah Saudagar Tajir tak Takut Penjajah Belanda

Fauzan Cerita Kisah Saudagar Tajir tak Takut Penjajah Belanda
Para peserta walking tour menyempatkan diri untuk berfoto bersama di depan Klenteng Grajen, Semarang. Meski gerimis, mereka tetap ceria. Foto: SHABRINA PARAMACITRA/JAWA POS

jpnn.com - FAUZAN Mawardi Kautsar akhirnya bisa menikmati libur Lebaran. Senin (10/6) dia mudik ke rumah orang tua di Bekasi. Setelah sehari sebelumnya menyempatkan bersantai di Semarang.

SHABRINA PARAMACITRA, Semarang

”Hari ini saya enggak mandu. Tapi, untuk walking tour, ada yang jalan, rute pecinan. Turnya pagi tadi, jam 08.00 (WIB),” ujar dia kepada Jawa Pos Minggu lalu (9/6).

Fauzan adalah pemandu walking tour di Semarang yang diadakan oleh Bersukaria Tour Organizer. Tur itu mengajak para peserta berjalan kaki mengelilingi rute tertentu.

Tak sekadar jalan-jalan biasa. Namun, ada cerita, fakta, dan data sejarah terkait dengan rute yang dilewati yang bisa dibagikan oleh pemandu tur kepada para peserta.

Itu pula yang didapat Jawa Pos saat mengikuti walking tour rute Mataram beberapa waktu lalu. Yang kebetulan juga dipandu Fauzan.

BACA JUGA: Optimistis Honorer K2 yang Sudah PPPK Juga Bisa Diangkat menjadi PNS

Mataram adalah nama lawas Jalan MT Haryono di Semarang. Meski jalan di ibu kota Jawa Tengah itu sudah berganti nama, masih banyak warga setempat, terutama yang tinggal di sekitar jalan tersebut, yang menyebutnya sebagai Jalan Mataram.

Di kampung itu, ada Tasripin, saudagar Jawa kaya raya pada zaman kolonial yang tak takut kepada penjajah Belanda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News