Ferdinand Minta Oknum Kapolsek Diduga Setubuhi Putri Tersangka Dipecat Secara Tidak Hormat

Ferdinand Minta Oknum Kapolsek Diduga Setubuhi Putri Tersangka Dipecat Secara Tidak Hormat
Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean meminta Polri pecat secara tidak hormat oknum kapolsek di Parimo yang diduga tiduri putri tersangka. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean meminta Polri bertindak tegas terhadap oknum kapolsek yang diduga setubuhi putri seorang tersangka di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) dipecat dari Korps Bhayangkara.

Menurut Ferdinand, tindakan tegas mengacu disiplin Polri itu harus diambil di samping memproses oknum kapolsek itu secara pidana umum.

"Oknum kapolsek tersebut harus diberhentikan dengan tidak hormat," ucap Ferdinand kepada JPNN.com, Selasa (19/10).

Eks politikus Partai Demokrat itu tidak ingin perilaku oknum kapolsek itu berpangkat Iptu berinisial ID yang diduga setubuhi putri tersangka tersebut merusak citra kepolisian di mata masyarakat.

"Pelaku harus diberhentikan, ditangkap, dan diproses hukum. Ini sudah di luar batas dan etika," ujar Ferdinand menegaskan.

Di samping itu, Polri menurutnya harus memberikan perhatian khusus terhadap korban berinisial S, anak seorang tersangka yang ditiduri oknum kapolsek tersebut dengan iming uang dan ayahnya bakal dibebaskan dari penjara.

"Berikan pendampingan baik dari sisi kesehatan maupun psikologis," ucap Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya, Andi Akbar Panguriseng, kuasa hukum korban, mengungkapkan kondisi psikis kliennya saat ini terguncang dan tertekan pasca-peristiwa memilukan yang dialami.

Ferdinand Hutahaean meminta oknum kapolsek di Parimo yang diduga setubuhi putri tersangka dipecat secara tidak hormat dari Polri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News