Gara-Gara Video Hoax, Sembilan Tewas Diamuk Massa

Gara-Gara Video Hoax, Sembilan Tewas Diamuk Massa
Pengeroyokan yang menyebabkan kematian. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

Berdasar video yang beredar di YouTube, tampak massa memukuli dua pemuda itu dengan tongkat bambu dan berbagai alat lainnya. Das sempat memohon kepada penduduk untuk tak memukulinya.

Dia menyebutkan nama orang tuanya dan asalnya, tapi penduduk tak mau mendengar. Amarah sudah meracuni massa. Jenazah keduanya hampir tak bisa dikenali. Tak hanya memukuli, massa juga merobek wajah mereka dengan pisau.

’’Kami menangkap 16 orang. Penyelidikan dipusatkan pada pasangan yang merekam dan mengunggah video,’’ ujar Mukesh Agrawal, petugas kepolisian di Assam.

BBC melansir, kasus pembunuhan seperti itu sudah beberapa kali terjadi. Sejak Juni, ada sembilan orang yang tewas dibunuh massa. Itu belum termasuk Nath dan Das. Penyebabnya adalah berita hoax yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp.

Dalam video itu, tampak dua orang yang mengendarai sepeda motor dan menuju sekelompok anak-anak yang tengah bermain. Salah seorang anak langsung ditarik dan dibawa lari. Video itu bukanlah penculikan sungguhan.

Itu adalah video tentang perlindungan keselamatan anak-anak yang dibuat di Pakistan. Tujuan pembuatannya adalah meningkatkan kewaspadaan publik.

Nah, si penyebar hoax menghapus bagian akhir video yang menjelaskan tentang kampanye menjaga keselamatan anak itu. Alih-alih, mereka menambahkan pesan yang menyebutkan bahwa para pelaku penculikan anak bergentayangan dan siap menculik anak-anak.

Kepanikan kian menggila setelah media lokal justru memberitakan tentang video hoax yang beredar itu tanpa menyelidiki kebenarannya. Penduduk kian menganggap video itu adalah kenyataan.

Sejak Juni, ada sembilan orang yang tewas dibunuh massa. Pemicunya sama, sebuah kabar hoax yang beredar lewat WhatsApp

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News