Garda Bangsa Pertanyakan Acara Nusantara Bersatu di GBK
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) mempersoalkan penyelenggaraan acara Nusantara Bersatu yang digagas oleh beberapa elite sukarelawan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua DKN Garda Bangsa, Bustanol Arifin menilai acara yang dihadiri oleh Presiden Jokowi itu menghasilkan sebanyak sampah 31 ton itu sebagai bentuk penurunan kualitas kepemimpinan Jokowi.
Dia menyebutkan dengan acara itu seolah Presiden Jokowi tidak rela untuk turun dari jabatannya,
"Paling tidak Jokowi ingin kekuasaannya tidak hilang dengan cara menentukan siapa yang harus jadi Presiden Republik Indonesia selanjutnya," kata Bustanol dalam keterangannya, Senin (28/11).
Menurut Bustanol, Presiden seharusnya sudah naik kelas menjadi negarawan, tidak cawe-cawe lagi soal siapa yang pantas menjadi Presiden 2024.
Dia juga menjelaskan Jokowi harusnya fokus pada penyelesaian program kerja lantaran sisa masa jabatan hanya dua tahun.
Bustanol menganggap ini penting agar Jokowi bisa memberi warisan yang baik buat pemimpin selanjutnya.
"Ini tambah miris lagi karena para pembisik yang di belakang Presiden disinyalir adalah para elite yang mengatasnamakan sukarelawan yang selama ini seolah menjadi benalu bagi Presiden," lanjutnya.
Garda Bangsa mempertanyakan acara Nusantara Bersatu di GBK yang diselenggarakan oleh elite sukarelawan Presiden Jokowi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Aset Kripto di LHKPN 2 Pejabat Bidang Keuangan Mencurigakan, KPK Bergerak
- Dirut GBK Nilai Kehadiran Hotel Artotel Memberikan Semangat Baru Bagi Gelora Bung Karno
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Soal Status Gibran dan Jokowi di PDI Perjuangan, Komarudin Bilang Begini, Tegas!
- Menyampaikan Dissenting Opinion, Hakim Arief Singgung Soal Jokowi yang Partisan