Geliat Jajanan Maksiat di Kota Kembang, Tinggal Tunjuk

Geliat Jajanan Maksiat di Kota Kembang, Tinggal Tunjuk
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com - Kehidupan malam di Kota Bandung diwarnai aktivitas ‘jajanan maksiat’. Varian sajian kupu-kupu malam pun kian beragam.

Balutan prostitusi terselubung masih berupa panti pijat alias spa. Berikut keanekaan ragamnya.
----
Linda (22) tampak begitu menantang malam itu. Memakai lingerie merah maron, dia sengaja tak menggerai rambut lurusnya ke depan.

Tapi dia simpulkan ke belakang, sembari membusungkan dada. Bibirnya terus menyungging sambil sesekali melayangkan tatapan centil.

Persoalannya, yang berdiri membanjar di depan tak hanya Linda. Sewaktu itu, ada sekitar 15 perempuan lain yang juga tak kalah seksi dengan setelan ‘kostum’ yang nyaris sama.

Mereka terbagi ke dalam empat kelompok. Masing-masing kelompok diisi tiga-empat perempuan.

Penamaan kelompok dibuat berbeda, yakni Ruby, Saphire, Emerald dan Diamond. Nama kelompok yang disebut pertama (Ruby), memiliki tarif pelayanan paling murah.

Cuma Rp350 ribu. Berturut-turut; Saphire Rp450 ribu, Emerald Rp550 ribu dan Diamond Rp900 ribu.

Malam itu, Linda berada bersama tiga perempuan lain di ujung kanan barisan Emerald. Tak ingin berlama-lama memilih, telunjuk pun mengarah ke janda muda asal Tasik tersebut.

Aktivitas jajanan maksiat di Kota Bandung kian menggeliat. Tarifnya beragama, tinggal tunjuk dan rogoh kantong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News