Geliat Muara Gembong di Area Hutan Sosial

Geliat Muara Gembong di Area Hutan Sosial
Warga Muara Gembong mengerjakan tambak udang vaname di area Hutan Sosial. Foto: Humas KLHK

Optimalisasi Pemanfaatan lahan tambak di Muara Gembong dilakukan dengan cara membuat dua kolam untuk budidaya. Masing-masing seluas 4.000 m2, dan satu kolam mangrove 6.000 m2.

Sedangkan sisa lahan digunakan untuk jalan, tanggul, dan infrastruktur pendukung tambak (saung dan rumah genset). Berdasarkan hasil panen percobaan udang Vaname pada 22 Juli 2018 di lokasi yang sama menghasilkan 4,35 Ton/Ha dengan harga @Rp 73.000/Kg.

Pada budidaya siklus ke-2, proses penebaran benih dilakukan pada 1 November 2018 dan panen raya pada 30 Januari 2019 lalu.

Hasilnya ribuan ton bisa dinikmati masyarakat karena ada ratusan ribu benih udang vaname yang ditebar di tujuh kolam di area tersebut.

"Tujuan utama dari program perhutanan sosial adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itulah, Pak Jokowi memeriksa sendiri ingin melihat bagaimana perkembangan tambak ini," imbuh Menteri Siti.

Kini masyarakat bisa menikmati hasil di area hutan sosial itu setelah panen yang berlimpah.

Menteri Siti berharap tambak udang Vaname di Muara Gembong ini akan terus berkembang pesat di lokasi IPHPS tersebut. (flo/jpnn)


Tujuan utama dari program perhutanan sosial adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News