Gerah Dituduh Bunuh Khashoggi, Saudi Balik Mengancam

Gerah Dituduh Bunuh Khashoggi, Saudi Balik Mengancam
Aktivis HAM dan rekan-rekan Jamal Khashoggi menggelar demonstrasi di depan Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Senin (8/10). Foto: Reuters

jpnn.com, RIYADH - Arab Saudi tak gentar meski dikritik beberapa negara terkait hilangnya Jamal Khashoggi. Mereka ngotot mengatakan tidak terkait dengan raibnya kontributor Washington Post yang dikenal sering mengkritik elite Saudi tersebut.

Saudi bahkan tak gentar dengan ancaman beberapa negara yang akan menjatuhkan sanksi jika Khashoggi terbukti dibunuh.

Dalam rilis Saudi Pers Agency, disebutkan bahwa Saudi tidak akan tinggal diam terhadap ancaman pihak luar yang ingin melemahkan kerajaan.

"Kami menolak ancaman-ancaman, baik berupa sanksi ekonomi, tekanan politik, maupun tuduhan-tuduhan palsu." Demikian yang tertulis dalam siaran berita resmi itu.

Mereka bahkan melontarkan ancaman balik. Jika ada aksi-aksi untuk melemahkan Saudi, pihak kerajaan akan melakukan aksi-aksi yang jauh lebih besar untuk membalas. Mereka juga mengingatkan bahwa perekonomian Saudi memiliki peran vital pada perekonomian global.

Siaran pers itu sama sekali tidak menyinggung nama Khashoggi. Namun, banyak kalangan menganggap rilis tersebut merupakan jawaban atas ancaman beberapa negara.

Daily Sabah, harian pro pemerintah Turki, mengaitkan pernyataan Saudi itu dengan ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sabtu lalu Trump memang mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Saudi jika terbukti menjadi dalang di balik menghilangnya Khashoggi.

Arab Saudi tak gentar meski dikritik beberapa negara terkait hilangnya Jamal Khashoggi

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News