Geruduk Komnas HAM, Mahasiswa Papua Menganggap Penangkapan Lukas Tak Manusiawi
jpnn.com, JAKARTA - Front Mahasiswa Papua meminta Komnas HAM untuk mengusut adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia pada kasus penangkapan Lukas Enembe.
Hal ini diutarakan saat Front Mahasiswa Papua “Save Lukas Enembe” melakukan aksi di depan Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/1) kemarin.
Perwakilan Front Mahasiswa Papua Lanny Yikwa mengatakan pihaknya menduga ada kepentingan politik dalam penangkapan Lukas.
"Kami mahasiswa Papua menduga dugaan penangkapan terhadap Lukas Enembe adalah kepentingan politik bukan murni penegakan hukum semata," ucap Lanny dalam keterangannya, Jumat (27/1).
Dia merasa penangkapan Lukas tidak adil dan tak manusiawi karena yang bersangkutan ditangkap dalam kondisi sedang sakit. Padahal, Lukas disebut telah mengabdi dengan cukup baik.
Lanny menilai proses penangkapan dan penjagaan di rumah saksi seperti mengesankan Lukas seperti teroris.
Lanny dan mahasiswa lainnya berharap Komnas HAM dapat memberikan rekomendasi untuk Lukas bisa dirawat dan berobat ke Singapura.
"Kami juga berharap pasien merasa aman dan nyaman agar kondisi Pak LE segera pulih," tuturnya.
Kelompok massa mengatasnamakan mahasiswa itu merasa penangkapan Lukas Enembe tidak adil dan tak manusiawi.
- Irjen Fakhiri: Polri akan Merekrut 2.000 Pemuda Papua jadi Bintara
- Universitas Terbuka Tidak Ikut Program Magang Ferienjob di Jerman, Ini Faktanya
- Mahasiswa Desak Polda Kalsel Bongkar Kasus Manipulasi Dokumen Perkapalan
- Mahasiswa Jadi Korban TPPO Berkedok Magang di Jerman, Prof Zainuddin Soroti Lemahnya Pengawasan
- Memerangi Berita Hoaks di Internet, Mahasiswa Diminta Memperbanyak Konten Positif
- Mahasiswa Terjebak TPPO Berkedok Magang di Jerman, DPR: Pengawasan Kemendikbudristek Lemah