Giliran Pimpin Doa Disabot, PDIP Protes
Selasa, 31 Agustus 2010 – 06:58 WIB
JAKARTA - Giliran memimpin doa dalam sidang paripurna di DPR ternyata bisa menjadi persoalan bernuansa politis. Itulah yang terjadi dalam sidang paripurna peringatan HUT Ke-65 DPR/MPR yang juga mengagendakan penyampaian laporan kinerja DPR tahun sidang 2009?2010 kemarin (30/8). Eva mengatakan, partainya sangat tersinggung. Partainya merasa ada upaya pembunuhan karakter terhadap PDIP agar tercitra sebagai partai yang tidak religius. Padahal, sejumlah kader PDIP siap menjalankan tugas itu. Misalnya, Said Abdullah dan Zainun Ahmadi yang duduk di komisi VIII.
Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari memprotes diberikannya giliran memimpin doa kepada kader PKS Iksan Qolba Lubis. Eva menganggap saat itu giliran PDIP sebagai partai nomor tiga di Senayan. Sebab, Demokrat dan Golkar sebagai partai nomor satu dan nomor dua sudah mendapatkan giliran dalam sidang paripurna sebelumnya.
Baca Juga:
Saat sidang hampir berakhir, Eva sempat empat kali mengajukan interupsi. Namun, interupsi itu diabaikan Marzuki Alie yang tengah memimpin sidang. "Benar-benar nggak demokratis. Padahal, saya sudah sopan menunggu sampai pembacaan doa selesai, baru menginterupsi," kritik Eva usai sidang paripurna di gedung DPR kemarin (30/8).
Baca Juga:
JAKARTA - Giliran memimpin doa dalam sidang paripurna di DPR ternyata bisa menjadi persoalan bernuansa politis. Itulah yang terjadi dalam sidang
BERITA TERKAIT
- LDII Sampaikan 5 Permintaan untuk Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo-Gibran
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi
- Profil Paulus Waterpauw, Tokoh Besar yang Masuk Bursa Calon Gubernur Papua
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya
- Sesuai Dengan Putusan MK, Mayoritas Responden Tolak Pilpres 2024 Ulang