Goosebumps 2: Aman tapi Tak Berkesan

Goosebumps 2: Aman tapi Tak Berkesan
Goosebumps 2. Foto: Instagram

jpnn.com - Novel ikonik Goosebumps jelas tidak asing buat generasi yang besar di era 90-an. Kisahnya berpusat pada petualangan sekumpulan anak yang harus mengurai misteri dan hal-hal seram. Mulai monster sampai hantu.

Mirip versi novelnya, tokoh utama Goosebumps 2: Haunted Halloween adalah anak-anak. Lakonnya, antara lain, Sarah Quinn (Madison Iseman) dan adiknya, Sonny Quinn (Jeremy Ray Taylor). Plus Sam Carter (Caleel Harris), sahabat Sonny.

Lantaran butuh tambahan uang saku dan sedang senggang, Sonny dan Sam sepakat membuka jasa membersihkan rumah. Usaha tersebut dijalankan sepulang sekolah.

Nah, suatu saat, keduanya membereskan rumah yang tidak terurus. Mereka tak sengaja membuka kotak yang berisi boneka. Isinya, boneka seram Slappy the Dummy. Penasaran, Sam dan Sonny berusaha mencari-cari benda lain. Mereka menemukan dan membaca buku mantra ajaib di saku Slappy. Boom! Slappy pun hidup. Sayang, buku itu dicuri Tommy Madigan (Peyton Wich), tukang bully di sekolah.

Slappy menjadi sahabat baru dua bocah tersebut. Dengan kemampuan sihirnya, Slappy membantu tugas dan pekerjaan rumah mereka. Namun, kepercayaan mereka hilang setelah Slappy mengacau di momen Halloween. Boneka bertuah itu menyerang Tyler (Bryce Cass), pacar Quinn. Tugas sains Sonny dirusak. Masalah tambah runyam karena Slappy mulai ''membentuk'' monster mengerikan dengan kekuatannya.

Sam, Sonny, dan Quinn bersatu. Ketiganya berupaya merebut buku mantra dari Tommy. Mereka dibantu Mr Chu (Ken Jeong), tetangga yang terobsesi kisah Goosebumps. Dia ikut menciptakan monster tandingan buat melawan makhluk jahat ciptaan Slappy. Apakah boneka jahat itu mati? Tidak. Dia justru bikin cerita baru, yang mungkin bakal dibahas di lanjutan film.

Goosebumps 2: Haunted Halloween dikemas bak film petualangan. Para kritikus punya pendapat berbeda. Ada yang mengatakan apik, ada pula yang bilang tidak bagus. Film besutan Ari Sandel tersebut dinilai pas buat penonton muda.

''Sekuel Goosebumps ini seperti permen. Menyenangkan,'' ujar Nell Minow, kritikus untuk RogerEbert.com. Meski demikian, kontributor San Francisco Chronicle Peter Hartlaub menilai film itu kurang menggigit. Kisahnya terlalu aman.

Novel ikonik Goosebumps jelas tidak asing buat generasi yang besar di era 90-an.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News