Guru Honorer K2 Sudah Sekarat, Mengapa Impor Guru Lagi?

Guru Honorer K2 Sudah Sekarat, Mengapa Impor Guru Lagi?
Honorer K2 Batam. Foto ilustrasi: cecep mulyana / batampos.co.id / JPG

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih menolak rencana pemerintah untuk mengimpor guru asing mengajar di sekolah Indonesia dengan dalih meningkatkan kualitas tenaga pendidik Tanah Air. Rencana tersebut justru mematikan guru honorer K2 dan nonkategori yang saat ini lagi sekarat.

"Guru honorer lagi sekarat. Apalagi mau lebaran begini hanya bisa lihat guru PNS terima kenaikan gaji, gaji ke-13 dan THR. Mau beli baju anak-anaknya saja enggak cukup kalau mengandalkan honor yang belum pasti cair karena dibayarnya tiga bulan sekali," kata Titi kepada JPNN, Sabtu (11/5), menyikapi rencana Menko PMK Puan Maharani mendatangkan guru asing ke Indonesia.

BACA JUGA: Fahira: Ungkap Penyebab Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Dia melanjutkan sudah tahu kondisi honorer K2 sekarat, kok tiba-tiba ada yang mau impor guru. Di mana nurani pemerintah. Harusnya sejahterakan dulu guru honorer K2 yang sudah mengabdi puluhan tahun Setelah itu baru bicara impor guru.

"Kemiskinan guru-guru honorer K2 di depan mata tidak kelihatan. Namun kepintaran guru asing yang nun jauh di sana bisa dilihat. Bahkan dipuja-puja sehingga melupakan sejarah siapa yang sudah turut andil selama puluhan tahun ini ikut mencerdaskan bangsa," bebernya.

Titi menyerukan agar para pemimpin negeri sadar atas ketidakadilan yang dilakukan kepada honorer K2. Puluhan tahun ada perbudakan moderen di negeri ini.

BACA JUGA: Merespons Wacana Pemindahan Ibu kota, Anton Doni Sarankan Jokowi Fokus pada Visi Misi

Pemerintah, tambah Titi, harusnya mengangkat para honorer K2 dari penderitaan yang berpuluh tahun ini dialami. Jangan bicara impor-impor guru. Sedih dan luka hati ini rasanya diperlakukan begitu

Menurut Titi, guru honorer lagi sekarat. Apalagi mau lebaran begini hanya bisa lihat guru PNS terima kenaikan gaji, gaji ke-13 dan THR. Mau beli baju anak-anaknya saja enggak cukup kalau mengandalkan honor yang belum pasti cair karena dibayarnya tiga bula

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News