Habib Rizieq Divonis 8 Bulan, Ade Armando Cuma Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah menjatuhi vonis delapan bulan untuk Habib Rizieq Shihab di kasus kerumunan yang melanggar kekarantinaan kesehatan.
Dengan vonis itu, mantan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu bisa bebas pada Juli 2021, karena telah menjalani penahanan sebelumnya.
Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando menyebut vonis terhadap Habib Rizieq memang tak bisa tinggi.
Sebab, dalam persidangan, Habib Rizieq hanya terbukti melakukan pelanggaran kekarantinaan, sementara perkara penghasutan tidak terbukti.
“Ya kalau cuma pelanggaran kerumunan sih memang enggak bisa lama (hukuman),” kata Ade kepada JPNN.com, Jumat (28/5).
Padahal, Ade mengakui kasus kerumunan itu tidak bisa dianggap sepele, karena mengancam banyak nyawa di tengah pandemi Covid-19.
Majelis Hakim PN Jakarta Timur menjatuhkan vonis 8 bulan penjara kepada Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam perkara kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.
Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut agar hakim memvonis Habib Rizieq 2 tahun penjara.
Akademisi UI Ade Armando menilai vonis terhadap Habib Rizieq Shihab selama delapan bulan penjara telah sesuai. Sebab, pelaku pelanggaran kerumunan tak bisa dihukum lama di penjara.
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- Inilah 23 Amicus Curiae yang Dipertimbangkan MK, Ada dari Habib Rizieq, Megawati, dan Reza Indragiri
- Habib Rizieq Siap Lindungi Aksi Mahasiswa dari Gangguan Preman
- Dukung Hak Angket, Habib Rizieq: Kecurangan Pemilu Harus Diselesaikan di DPR
- Kaca Spion
- Real Count KPU DPR RI: Daftar Caleg PSI Perolehan Suara Wouw, Kejutan Bukan Hanya di Jakarta