Hafid Tewas Diterjang Peluru Polisi, Kini Ada Dua Bolong di Dadanya

Hafid Tewas Diterjang Peluru Polisi, Kini Ada Dua Bolong di Dadanya
Polisi terpaksa menembak begal sadis asal Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara. Foto: Zulkarnain/sumeks

jpnn.com, MURATARA - Hafid Handika, 20, begal sadis asal Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), tewas seusai baku tembak dengan polisi di Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya.

Insiden itu terjadi Rabu (6/7) sekitar pukul 01 00 WIB, sejumlah anggota kepolisian melakukan penyergapan di rumah tersangka.

Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra, saat dikonfirmasi Kamis (7/7) menuturkan, pihaknya akan menindak tegas para pelaku tindak pidana Curat dan Curas (Begal) yang beraksi di wilayah Hukum Muratara.

Penyergapan itu berawal dari informasi keberadaan tersangka Hafid yang tercium polisi di Desa Rantau Telang, Kecamatan Karang Jaya.

Tersangka banyak terlibat dalam beragam kasus aksi pembegalan, setidaknya ada 11 laporan yang tercatat di pihak kepolisian terkait sepak terjang Hafid.

Hafid diketahui sering beraksi di sepanjang jalan poros Kecamatan Ulu Rawas-Rawas ulu, Muratara, berbekal Senpira dan sajam.

Beserta rekannya yakni Kariban yang kini sudah lebih dahulu tertangkap polisi dan menjalani masa tahanan di Lapas Sarulangun.

"Kami akan tindak tegas para pelaku tindak pidana seperti Begal. Untuk masyarakat yang mengetahui adanya kepemilikan Senpira. Kami menghimbau untuk segera menyerahkan ke pihak kepolisian," tegas Kapolres.

Hafid Handika, 20, begal sadis asal Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara, tewas seusai baku tembak dengan polisi di Rantau Telang, Kecamatan Kar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News