Haji 2023: Usulan Pengurangan Masa Tinggal Jemaah Menguat, Kemenag Lobi Arab Saudi 

Haji 2023: Usulan Pengurangan Masa Tinggal Jemaah Menguat, Kemenag Lobi Arab Saudi 
Usulan pengurangan masa tinggal jemaah haji 2023 menguat, Kemenag melobi Arab Saudi. Ilustrasi: ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/pras/cfo

Sementara, negara dengan lebih 30ribu jemaah, durasi penerbangannya adalah 30 hari.

"Penutupan bandara pada 4 Zulhijjah, sehingga kami tarik 30 hari ke belakang untuk 30 hari masa keberangkatan jemaah haji Indonesia. Diperkirakan, jemaah kloter pertama terbang 24 Mei 2023," jelas Hilman.

Demikian juga pascapuncak haji, bandara Arab Saudi, baru dibuka 15 Zulhijjah. Kemenag menjadwalkan penerbangan kepulangan jemaah 30 hari ke depan. Sehingga jemaah kloter terakhir pulang 2 Agustus 2023, sambungnya.

"Fase dari 4 - 15 Zulhijjah inilah sebenarnya tahap penyelenggaraan ibadah haji. Lebih kurang 12 hari, makanya dalam rancangan kami, masa tinggal jemaah sekitar 42 hari," terangnya lagi.

Hingga saat ini, kata Hilman, Kementerian Agama terus menjalin komunikasi dengan pihak Arab Saudi mengenai kemungkinan mengurangi masa tinggal jemaah. Hal ini sejalan dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun Komisi VIII DPR.

"Upaya mengurangi masa tinggal jemaah terus dilakukan. Kami terus jalin komunikasi dengan otoritas di Saudi," pungkasnya. (esy/jpnn)

Usulan pengurangan masa tinggal jemaah haji 2023 menguat, Kemenag melobi Arab Saudi 


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News