Hakim Cecar Keponakan Novanto soal Uang untuk Anggota DPR

Hakim Cecar Keponakan Novanto soal Uang untuk Anggota DPR
Irvan Hendra Pambudi (berdiri) saat dihadirkan pada persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/4) sebagai saksi perkara korupsi e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan keponakan Irvanto Hendra Pambudi Cahyo pada persidangan terhadap Setya Novanto dalam perkara e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (14/3). Irvanto yang kini menyandang status tersangka korupsi e-KTP merupakan keponakan Novanto.

Irvanto yang duduk di kursi saksi sempat ditanya soal penerimaan uang dari perusahaan jasa penukaran uang PT Inti Valuta sebesar jutaan dolar Amerika Serikat (USD). Sebelumnya, saksi bernama Muhammad Nur alias Ahmad yang bekerja di PT Murakabi Sejahtera sempat mengungkap aliran USD 2 juta untuk Irvanto.

Namun, Irvanto berkelit saat dikonfirmasi soal kesaksian anak buahnya di PT Murakabi itu. "Ahmad sepengetahuan saya belum tahu isi yang dia terima," ujar Irvanto.

Majelis hakim pun mencecar Irvanto dengan pertanyaan lain. Yakni soal amplop berisi uang yang diberi tulisan minuman.

"Saudara kasih tanda minuman betul tidak ?" tanya hakim. "Nggak betul," jawab Irvanto.

Karena itu, Irvanto mengaku siap dikonfrontasikan dengan Ahmad dan bos PT Inti Valuta Iwan Barala. "Siap, Yang Mulia. Saya siap dikonfrontir dengan Ahmad dan Iwan," jelas Irvanto.

Hakim lantas menanyakan pengakuan Ahmad bahwa uang yang diterima Irvanto untuk anggota DPR. "Ahmad bilang itu untuk Senayan ?" tanya hakim.

"Aduh saya nggak tahu, Yang Mulia," jawab Irvanto.

Irvanto yang duduk di kursi saksi sempat ditanya soal penerimaan uang dari perusahaan jasa penukaran uang PT Inti Valuta sebesar jutaan dolar Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News