Harga Daging Ayam Ras Masih Mahal

Harga Daging Ayam Ras Masih Mahal
Daging ayam di pasar. Foto: dok jpnn

jpnn.com, SURABAYA - Jelang lebaran, harga daging ayam ras naik di kisaran Rp 35 tibu hingga Rp 37 ribu per kilogram. Operasi pasar pun terus dilakukan guna menjaga harganya tidak terus meroket.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan intervensi untuk mengendalikan harga daging ayam ras. Bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, operasi pasar dilakukan untuk stabilisasi harga daging ayam ras.

“Operasi pasar mandiri digelar sejak pukul 06.00 – 11.00. Dalam operasi pasar tersebut, kami menyediakan daging ayam dengan harga Rp 30 ribu per ekor,” ujar Wiwiek, Selasa (12/6).

Setidaknya dua titik dibidik oleh Pemkot Surabaya dalam menggelar operasi pasar, yakni Pasar Wonokromo dan Pasar Tambak Rejo. Kedua pasar itu dipilih karena dianggap sebagai pasar induk, dimana jika harga daging ayam ras bisa ditekan dari sana.

Bukan tidak mungkin di tempat lain dapat stabil. “Harga daging ayam yang dijual pada operasi pasar mandiri jauh lebih murah dari pasaran,” jelasnya.

Menurutnya, kualitas daging ayam ras yang dijual pada operasi pasar mandiri sama dengan yang dijual di pasar-pasar tradisional. Ayam ras yang dijual pada operasi pasar mandiri, terjamin halal dan secara higienis juga terjamin kebersihannya.

“Silakan manfaatkan dengan baik kesempatan ini, untuk memenuhi kebutuhan daging ayam,” ujar mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya ini.

Sementara mengenai harga daging sapi, Wiwiek memastikan bahwa tidak ada kenaikan. Begitu juga dengan harga bahan pokok yang lain. Dia menuturkan, harga kebutuhan pokok dan daging lainnya masih terpantau dalam kondisi normal.

Dinas Perdagangan Surabaya menggelar operasi pasar guna mengendalikan harga daging ayam ras yang mengalami kenaikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News