Harga Gas Elpiji Kok Makin Mahal
Di Sukodono, misalnya, tidak ada satu pun penjual eceran yang memasang harga normal. "Kalau nyari yang Rp 15 ribu atau Rp 17 ribu gak ada. Kalau Rp 20 ribu atau Rp 30 ribu baru ada," kata Yanti, salah seorang penjual eceran di Klanting.
Ada juga penjual lain yang dibikin jengkel dengan perilaku oknum agen. Sebab, ada yang sengaja menyimpan atau menimbun elpiji.
"Seharusnya didistribusikan ke penjual, tapi malah ikutan ngecer sendiri. Ini tidak betul," cetus Darmono, salah seorang penjual asal Lumajang.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Pemkab Lumajang Agus Widarto mengakui kondisi tersebut.
Belum stabilnya harga elpiji, menurut dia, akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi lagi dengan pihak Pertamina.
"Minggu kemarin kami operasi pasar bersama Pertamina. Nanti kami koordinasi kembali," ujarnya.
Agus mengaku telah melakukan koordinasi dengan sales executive elpiji Rayon VII Pertamina Jember pada 24 Agustus 2018. (fid/aro/c9/end/jpnn)
Penjual gas elpiji menduga ada pihak maupun oknum agen yang sengaja menyimpan atau menimbun elpiji.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Stok LPG 3 Kg Aman, Masyarakat di Bondowoso tak Perlu Panic Buying
- Benarkah LPG 3 kg Langka di Pati? Pemilik Pangkalan Elpiji Bilang Begini
- Pembelian Gas LPG 3 Kg dengan KTP Supaya Subsidi Tepat Sasaran
- Resmi Turun, Simak Harga LPG Nonsubsidi
- Tak Tergantung Gas Elpiji Lagi, Warga Desa Mundu Klaten Kini Andalkan Biogas
- Polrestabes Medan Bekuk Pelaku Pengoplosan Tabung Gas Elpiji Bersubsidi