Harga Turun Drastis, Petani Tembakau Gigit Jari
jpnn.com, TUBAN - Para petani tembakau di Tuban, Jawa Timur gigit jari pada musim panen kali ini, harga tembakau basah anjlok dari harga sebelumnya.
Jika biasanya tembakau basah dijual Rp 350.000 per kuintalnya, kini hanya Rp 200.000.
Akibatnya petani merugi hingga jutaan rupiah. Kondisi tersebut seperti dirasakan petani tembakau di Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
"Petani tembakau saat ini sedang melakukan panen raya, tapi kondisi inia tidak dibarengi dengan harga jual yang tinggi dan hasil panen yang melimpah," ujar petani tembakau, Darwanto.
Hasil panen menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dari luas lahan dengan bibit tebar 2 ribu, biasanya menghasilkan 2 ton kini hanya mendapatkan 3 belas kuintal.
Kondisi cuaca dan kesulitan pengairan serta hama, menjadi pemicu turunnya hasil panen.
Darwanto mengatakan melimpahnya pasokan tembakau saat musim panen seperti saat ini, membuat sejumlah tengkulak memilih tak membeli tembakau selama beberapa minggu agar kualitas tembakau rendah.
"Tujuannya, supaya harga tembakau di tingkat petani menurun," keluh Darwanto.
Petani temvakau mengalami kerugian saat panen raya sekitar Rp 5 juta setiap hektar.
- Berdialog dengan Petani Tembakau Klaten, Ganjar: Perlu Ada Pabrik yang Memproduksi Pupuk
- Berkunjung ke Pabrik Sampoerna Bantul, Ganjar Sebut Dirinya Pembela Petani Tembakau
- Peneliti Sebut Aturan Produk Tembakau di RPP Kesehatan Tak Hanya Merugikan Petani, Tetapi
- Pemerintah Diminta tak Terburu-buru Berlakukan Pasal-pasal Tembakau di RPP Kesehatan
- Kompak, Tiga Tim Capres-Cawapres Bersepakat Lindungi dan Perhatikan Nasib Petani Tembakau
- Perumusan RPP Kesehatan Bikin Sektor Industri Tembakau Galau