Hasil Survei: PKB Satu-satunya Partai Islam yang Selamat

Hasil Survei: PKB Satu-satunya Partai Islam yang Selamat
PKB. Foto: JPG

jpnn.com, JAKARTA - Politik kontemporer di Indonesia diwarnai dengan kebangkitan populisme Islam. Tetapi apakah partai-partai Islam berhasil menguasai perpolitikan dalam kontestasi dengan partai-partai nasionalis?

Kenyataannya, pada Pemilu 2014 saja hanya PKB yang mampu menembus posisi lima besar. PDIP, Golkar, Gerindra, dan Demokrat menjadi juara saat itu. Partai-partai berbasiskan Islam seperti PKS, PAN, dan PPP hanya mampu menempati posisi papan tengah. Terakhir PBB yang mengklaim sebagai pewaris semangat Masyumi gagal meraih kursi di parlemen.

“Partai-partai nasionalis cenderung mengalami peningkatan dibanding partai-partai berbasis Islam,” ungkap Direktur Eksekutif INDOMETER (Barometer Politik Indonesia) Leonard Sb di Jakarta, Sabtu (13/4).

Temuan survei Indometer menunjukkan elektabilitas PDIP naik (25,5 persen), demikian pula dengan Gerindra (14,8 persen). Hanya Demokrat yang turun elektabilitasnya (5,9 persen).

BACA JUGA: Survei Y-Publica: Jokowi Makin Jauh Tinggalkan Prabowo

Di antara partai berbasis Islam, PKB mengalami kenaikan (9,2 persen) dan mempertahankan posisi di lima besar. Pada papan tengah, hanya PKS yang naik elektabilitasnya (3,9 persen). PAN turun elektabilitasnya (3,4 persen), begitu pula dengan PPP (3,3 persen). PBB tetap berada pada papan bawah (0,8 persen) dan diprediksi kembali gagal melenggang ke Senayan.

Partai-partai nasionalis lainnya menempati posisi papan tengah, seperti Nasdem (4,3 persen) dan Partai Solidaritas Indonesia (3,8 persen). Lalu ada Perindo (2,0 persen) dan Hanura (1,2 persen). Sisanya terlempar ke papan bawah, yaitu PKPI (0,7 persen), Berkarya (0,6 persen), dan Garuda (0,1 persen). Seperti halnya PBB, partai-partai ini pun sulit untuk dapat lolos ambang batas parlemen.

Hasil Survei: PKB Satu-satunya Partai Islam yang Selamat

Warna Islam semakin menguat dalam sendi-sendi kehidupan bangsa. Tetapi apakah partai-partai Islam berhasil menguasai perpolitikan dalam kontestasi dengan partai-partai nasionalis?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News