Hasto Memotivasi Perwira TNI Mengeluarkan Ide Membangun Rancangan Pertahanan RI

Beri Kuliah Umum Geopolitik di Seskoal

Hasto Memotivasi Perwira TNI Mengeluarkan Ide Membangun Rancangan Pertahanan RI
Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto memberi kuliah umum kepada siswa Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) TNI Angkatan ke-61 di Jakarta Selatan. Hasto memotivasi para perwira muda TNI agar membangun kultur untuk berani berimajinasi dan mengeluarkan ide tentang bagaimana merancang pertahanan negara Indonesia masa depan. Foto: Dokpri for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto memotivasi para perwira muda TNI agar membangun kultur untuk berani berimajinasi dan mengeluarkan ide merancang pertahanan negara Indonesia masa depan, sehingga benar-benar menjadi terkuat di dunia.

“Mari mulai hari ini, anda-anda semua para perwira siswa, kita berimajinasi bahwa TNI ke depan betul-betul jadi kekuatan terhebat. Bahwa semua itu mungkin, tak ada yang mustahil jika kita berani berimajinasi dan membuat ide disertai dengan sebuah tindakan strategis yang terukur,” katanya.

Hasto menyampaikan itu dalam kuliah umum bertema “Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya” yang diikuti 118 siswa Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) TNI Angkatan ke-61 di Jakarta Selatan, Jumat (12/5).

Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengajak para perwira itu untuk mengambil inspirasi dari aplikasi teori geopolitik Soekarno, yang menjadi topik disertasi doktoralnya di Unhan.

Namun, Hasto terlebih dahulu memaparkan mengenai teorinya tersebut.

Pada intinya, pemikiran geopolitik Soekarno itu didasarkan pada ideologi Pancasila; bertujuan membangun tata dunia baru; berdasarkan prinsip bahwa dunia akan damai apabila bebas dari imperialisme dan kolonialisme; pentingnya menggalang solidaritas bangsa berdasarkan prinsip koeksistensi damai (peaceful coexistence); serta berorientasi pada struktur dunia yang demokratis, sederajat dan berkeadilan.

Dia pun menyebut ada tujuh variabel geopolitik Soekarno, yaitu demografi, teritorial, sumber daya alam, militer, politik, koeksistensi damai serta sains dan teknologi.

Dari ketujuh itu, Hasto mengatakan bahwa dua variabel yang paling memengaruhi adalah politik dan diplomasi internasional, serta iptek.

Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto memberi kuliah umum kepada siswa Pendidikan Reguler Seskoal TNI Angkatan ke-61 di Jakarta Selatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News