Hasto Sebut Gotong Royong Politik Bisa Dilakukan Berdasarkan Akar Sejarah Bangsa

Hasto Sebut Gotong Royong Politik Bisa Dilakukan Berdasarkan Akar Sejarah Bangsa
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (dua dari kiri) saat menjadi pembicara di diskusi yang bertajuk "Suksesi Kepemimpinan 2024" di Gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (15/11). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan gotong royong dalam konfigurasi politik nasional saat ini harus dibangun berdasarkan akar sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Hal itu disampaikan Hasto saat menjadi pembicara dalam diskusi Road to Muktamar Muhammadiyah yang bertajuk "Suksesi Kepemimpinan 2024" di Gedung Pengurus Pusat Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (15/11).

Hasto menjelaskan jika melihat dalam kesadaran historis, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Partai Nasional Indonesia (PNI) dibentuk dengan tujuan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. 

Berdasarkan survei saat ini, banyak pemilih atau pendukung Muhammadiyah preferensi politiknya ke PAN. Kemudian NU secara kultural memiliki preferensi ke PKB, PPP, dan PDI Perjuangan.

PDI Perjuangan hadir sebagai rumah kebangsaan Indonesia Raya.

"Ini, kan sama-sama berjuang untuk kemerdekaan bangsa kita. Kemudian PDI Perjuangan, PAN, PPP, PKB memiliki akar historis yang kuat sebagai cermin gotong royong nasional untuk mencapai kemerdekaan Indonesia," kata Hasto.

Dia juga menyebutkan Soekarno juga sejatinya mendirikan Partai Golkar sebagai kelompok fungsional, yang kemudian dibesarkan pada masa Orde Baru.

Tak hanya itu, dia juga menyebutkan Gerindra jika ditelisik lebih lanjut, partai berlogo kepala Garuda itu bagian dari akar perjuangan bangsa, karena kakek Prabowo Subianto (Ketua Umum Gerindra) adalah pejuang, juga pahlawan nasional.

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan gotong royong nasional bisa dilakukan berdasarkan akar sejarah perjuangan bangsa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News