Hati Baru

Oleh Dahlan Iskan

Hati Baru
Anggota grup Ganti Hati berkumpul di resto Bear Hounds, Pluit, Jakarta Utara. Foto: disway.id

Yang juga kami tunggu sebenarnya Pak Sayed Abubakar Abdullah Assegaf. Satu-satunya Arab di grup Hati Baru.

Ia lagi di kampungnya: Riau. Sibuk kampanye Demokrat. Untuk jadi anggota DPR lagi.

Pak Sayed termasuk sukses transplantasi hati. Lalu diikuti kakak kandungnya: Sayed Usman Abdullah Assegaf. Yang sama-sama lulusan Northern Melbourne Institute. Mengambil studi perdagangan internasional.

Sang kakak juga sukses dengan transplannya.

Yang ia sesalkan: kakak sulung mereka: Sayed Muhammad Abdullah Assegaf. Keburu meninggal dunia. Tidak sempat transplantasi.

Kakak sulung itu pilih berobat ke Singapura. Keluar masuk RS di sana. Tidak ada pikiran untuk transplantasi ke Tianjin. "Di Singapura kami ditakut-takuti terus," ujar Sayed.

Melihat nasib kakak sulungnya Sayed tidak mau seperti itu.

Sampailah ia mendapatkan buku saya. Buku Ganti Hati. Sang istri yang ngotot membelikannya, tetapi sang suami tidak kunjung membacanya.

Kami punya grup. Namanya: Hati Baru. Anggotanya mereka yang pernah transplantasi hati. Beserta istri atau suami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News