Heboh Tabloid Indonesia Barokah, Baguss Bersatu: BPN Jangan Main Fitnah

Heboh Tabloid Indonesia Barokah, Baguss Bersatu: BPN Jangan Main Fitnah
Baguss Bersatu tak rela Ipang Wahid dituding terkait dengan Tabloid Indonesia Barokah. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Barisan Gus dan Santri Bersatu (Baguss Bersatu) memperingatkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk tidak asal memfitnah Irfan Wahid (Ipang Wahid), sebagai sosok di balik peredaran Tabloid Indonesia Barokah.

Presidium Baguss Bersatu Aizzudin Abdurrahman mengatakan, tudingan BPN ke Ipang Wahid, yang juga salah seorang koordinator Baguss Bersatu, sama sekali tidak beralasan dan politik menebar fitnah harus disudahi, jangan dilanjutkan.

“Ayo berpolitik yang santun dan ramah, menyampaikan gagasan politik yang baik. Bahkan, Pak Prabowo dan Pak Sandi sowan ke Tebuireng juga dilayani dengan baik oleh Gus Solah. Pak Sandi melangkahi makam ulama kami, ya kami tidak reaktif dan memakluminya sebagai kekhilafan. Nah, ini kok tiba-tiba memfitnah Gus Ipang Wahid?” kata Gus Aiz, sapaan akrab Aizuddin Abdurrahman.

Baguss Bersatu sendiri adalah relawan yang digerakkan para gus dan santri yang tidak hanya dari jaringan Pesantren Tebuireng Jombang. Baguss Bersatu digerakkan oleh jaringan yang selama ini bergabung di Barisan Gus Sholah (Baguss) dan dikenal sebagai kelompok relawan yang merepresentasikan sikap dan pemikiran KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) terhadap fenomena dan situasi masyarakat, termasuk soal politik.

Ipang Wahid, putera Gus Sholah sekaligus cicit pendiri NU KH Hasyim Asyari, adalah salah seorang koordinator Baguss Bersatu.

Gus Aiz menegaskan, Ipang Wahid selama ini tidak pernah menerapkan pola kampanye dengan menyebarkan tabloid ke masjid-masjid. Website indonesiabarokah.com bagus, menyemaikan politik rahmatan lil ‘alamin.

Menurut dia, bisa jadi ada yang mencomot nama serta logo “Indonesia Barokah” dalam konten-konten kreatif digital termasuk website yang digarap Ipang Wahid ke dalam Tabloid Indonesia Barokah.

“Gus Ipang Wahid tidak segegabah itu, dalam dunia periklanan dan konsultan politik saya kira dia termasuk pioneer, karya-karyanya banyak berkesan hingga saat ini, mainnya dia di konten kreatif digital yang membawa kegembiraan dalam politik. Bukan di tabloid,” ujar Gus Aiz.

Tidak menutup kemungkinan Tabloid Indonesia Barokah dibuat oleh pihak tertentu agar dikesankan sebagai yang dizalimi untuk mendapat simpati publik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News