Helmy Yahya: Kami Mendapatkan Kejutan, Saya Katakan Rezeki Anak Saleh

Helmy Yahya: Kami Mendapatkan Kejutan, Saya Katakan Rezeki Anak Saleh
Helmy Yahya, mantan dirut TVRI. Foto: Boy/JPNN.com

Helmy mengatakan, kalau pegawai TVRI tidak terbiasa untuk kompetitif. Makanya, rating dan share lembaga penyiaran publik itu dahulu berada di peringkat 15 dari 15 stasiun televisi.

Menyikapi kondisi seperti itu, Helmy beserta jajaran direksi turun langsung untuk mengajarkan bagaimana cara produksi program siaran televisi yang benar kepada mereka.

"Begini lo caranya mengedit, begini lo caranya mengarahkan kamera, begini lo caranya membuat proposal, begini lo cara membuat judul, kami turun langsung ke bawah. Kami bicara dengan mereka. Kami makan bersama, duduk bersama. Kami buang pakaian-pakaian kebesaran, itu yang kami lakukan," kata Helmy.

Karena kinerja kerasnya bersama jajaran direksi itu, TVRI berhasil menghasilkan program-program televisi terbaik, bahkan memenangi Piala Presiden Kompetisi Nasional Media 2019 untuk kategori karya jurnalistik televisi cerita panjang (long story) Jelajah Kopi episode Gayo, Serambi Penikmat Kopi.

"Ini yang membuat adalah teman-teman dari TVRI Pusat. Akan tetapi, teman-teman TVRI di daerah melakukan copy-paste yang luar biasa. Ada sebuah karya dari stasiun TVRI Sulawesi Barat, Mamuju tiba-tiba memenangi Festival Film Budaya Nusantara dengan karyanya berjudul Tomato Dange," kata Helmy.

Semua prestasi-prestasi itu membuat TVRI mendapat kepercayaan dari Badminton World Federation (BWF).

"Semua series-nya diserahkan kepada TVRI sekarang dan tiap kali kami tayangkan, rating dan share TVRI melompat," kata Helmy.

Helmy juga mendapat kepercayaan menayangkan Liga Inggris dengan harga per jam sekitar Rp130 juta.

Di hadapan anggota Komisi I DPR, Helmy Yahya menjelaskan sejumlah capaian kinerja selama dirinya menjabat sebagai Dirut TVRI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News