Hey Bali, Layanan Tak Berbayar yang Selamatkan Liburan Ribuan Turis

jpnn.com, DENPASAR - Di tengah dominasi startup pariwisata digital, Hey Bali hadir sebagai layanan berbeda. Tanpa aplikasi, tanpa algoritma, dan tanpa biaya jasa, inisiatif ini telah membantu ribuan turis asing menyelamatkan barang hilang, mengatasi krisis kecil, dan menjaga kenangan liburan tetap utuh.
Beroperasi hanya melalui satu nomor WhatsApp, Hey Bali disebut sebagai “asuransi ketenangan” bagi wisatawan yang mengalami masalah selama berada di Bali.
“Kami bukan startup teknologi. Kami lebih mirip teman yang siap dihubungi saat situasi darurat,” ujar pendirinya, Giostanovlatto, atau akrab disapa Latto.
Latar belakang Latto sebagai jurnalis membuatnya peka terhadap persoalan sosial di sektor pariwisata.
“Masalah terbesar turis bukanlah kurangnya aplikasi, melainkan kurangnya orang yang peduli,” tuturnya.
Filosofi itu menjadi fondasi Hey Bali, yang mengusung semangat menolong tanpa syarat: “Menolong itu seperti bernapas—tak perlu alasan, tak perlu pamer.”
Sejak didirikan pada 2023, Hey Bali telah memulangkan lebih dari 1.200 barang hilang, menghemat ribuan jam pencarian turis, dan menjalankan prinsip layanan tanpa tagihan.
“Kami hanya meminta biaya transport jika lokasi barang jauh dari basecamp kami di Jalan Kubu Anyar No. 88X, Kuta. Itu pun selalu di bawah tarif taksi,” jelas Latto.
Hey Bali bantu ribuan turis atasi krisis liburan di Pulau Dewata tanpa aplikasi, biaya, atau iklan digital.
- Bebelac & Citilink Kolaborasi Hadirkan Susu Formula di Udara
- Turis Tewas di Rinjani, Bang Saleh Soroti Aspek Keamanan Tempat Wisata
- Asyik, Jasa Marga Berikan Diskon Tarif Tol Selama Libur Panjang, Berikut Daftarnya
- Libur Sekolah, I AM GIFTED CAMP 2025 Hadir di Jakarta dan Surabaya
- Intip Itinerary Perjalanan 3 Hari 2 Malam ke Chiang Rai Versi AirAsia MOVE
- Nikmati Perjalanan Tanpa Batas di Singapura dengan Singapore Tourist Pass