HNW Mempersilakan Ribuan Anggota Majelis Taklim Melihat Perdebatan Wakil Rakyat

HNW Mempersilakan Ribuan Anggota Majelis Taklim Melihat Perdebatan Wakil Rakyat
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) bersama ribuan anggota Majelis Taklim yang datang di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (14/2). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengucapkan selamat datang kepada ribuan anggota Majelis Taklim yang datang di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Kamis (14/2).

Menurut HNW sapaan Hidayat Nur Wahid, masyarakat bebas datang ke kompleks parlemen. “Silakan, di sini bisa melihat persidangan dan perdebatan wakil rakyat,” ucap Politikus PKS itu.

Menurut Hidayat, Kompleks parlemen ini berada di kawasan Desa Gelora, Senayan, Jakarta sebagai salah satu tujuan wisata bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum lainnya.
“Kawasan ini masuk cagar budaya,” ucapnya.

Dalam acara Sosialisasi Empat Pilar, kerja sama antara MPR dengan Yayasan Bait Al Rahman, HNW mengatakan sesungguhnya dalam konteks keummatan, kerakyatan, dan ke-Indonesia-an, antara ummat Islam dengan paham kebangsaan sudah menyatu. Menyatunya ummat Islam dengan paham kebangsaan, disebutkan bagaimana ketika Bung Tomo menyemangati masyarakat Jawa Timur dalam mempertahankan Kota Surabaya dari ancaman pendudukan tentara Inggris, 1945.

“Bung Tomo meneriakan Allahu Akbar dan merdeka,” ucanya.

Bung Tomo meneriakkan kata-kata tersebut karena adanya Fatwa Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasjim Asy’ári, pendiri NU. Fatwa hasil kesepakatan ulama itu menyatakan hukumnya fardu ain bagi ummat Islam untuk berperang demi mempertahankan Surabaya dari upaya penjajahan kembali bangsa asing.

“Bila meninggal dalam peperangan maka ia mati sahid,” ujar HNW meneruskan isi dari fatwa itu.

Dari sinilah menurut HNW, Bung Tomo menaati apa yang difatwakan oleh ulama, ikut berjuang dengan menggelorakan kata, “Allahu Akbar dan merdeka”. Dari fatwa yang dikeluarkan oleh para ulama dan teriakan takbir serta kata merdeka, membuat Indonesia selamat dari upaya Belanda untuk menduduki kembali negara ini.

Menurut Hidayat, Kompleks parlemen ini berada di kawasan Desa Gelora, Senayan, Jakarta sebagai salah satu tujuan wisata bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum lainnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News