HNW Usul Diplomasi Keibuan untuk Selesaikan Konflik

HNW Usul Diplomasi Keibuan untuk Selesaikan Konflik
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengunjungi Wakil Perdana Menteri Malaysia Yang Amat Berhormat Dato' Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail. Foto: Humas MPR

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengunjungi Wakil Perdana Menteri Malaysia Yang Amat Berhormat Dato' Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail.

Dalam pertemuan tersebut rombongan MPR RI disambut dengan hangat oleh Wakil PM Malaysia yang juga istri dari Datuk Sri Anwar Ibrahim dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang baru saja memenangkan pemilu di Malaysia bersama Pakatan Harapan.

Dalam kunjungannya HNW mengucapkan selamat kepada rakyat Malaysia yang sudah menunjukkan kepada dunia bahwa negara mayoritas Muslim juga bisa menjalankan demokrasi yang berkwalitas, yang mengantarkan kepada terjadinya peralihan kekuasaan secara konstitusional secara aman dan damai.

"Saya berharap diperkuatnya hubungan Indonesia - Malaysia, juga untuk memperkuat pengarusutamaan demokrasi dikalangan negara-negara yang mayoritasnya Muslim, juga untuk mengoreksi salah paham barat terhadap komunitas Muslim yang seolah-olah anti demokrasi. Juga agar Malaysia dan Indonesia menjadi negara yang aktif dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. Kami mengusulkan agar pemimpin perempuan dengan pendekatan 'keibuan' mampu membantu menyelesaikan konflik etnik Rohingnya di Myanmar dan Bangladesh," ujar Hidayat.

HNW berharap Wan Azizah (Wakil PM Malaysia), Halimah Yacob (Presiden Singapura), Aung San Suu Kyi (State Counsellor, setara dengan PM Myanmar), Sheikh Hasina Wazed (PM Bangladesh) ditambah Menteri Luar Negeri Indonesia (Retno L. Marsudi) dapat berperan lebih aktif.

Diharapkn dengan diplomasi “ keibuan"(motherhood touch diplomacy) akan bisa dibuat terobosan baru hadirkan solusi bagi tragedi kemanusiaan terbesar pad aawal abad XXI ini.

HNW juga menyampaikn pentingnya peran Malaysia untuk membantu warga Mindanao di Philipina Selatan, agar status otonomi khusus yang baru mereka dapatkan dapat sukses mereka kelola, sehingga menjadikannya sebagai solusi untuk menghadirkan perdamaian dan kemakmuran dan kemajuan, dan tertutupnya kawasan Mindanao unt dijadikan sbg basis olh teroris ISIS.

HNW juga berharap agar Pemerintah Malaysia di bawah kepemimpinan Pakatan Harapan, untuk benar-benar dapat melindungi warga Indonesia yang berada di Malaysia, sebagai bagian dari cari saling menghormati dan membantu.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap, dengan diplomasi keibuan (motherhood touch diplomacy) akan bisa dibuat terobosan baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News