Holywings

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Holywings
Holywings. Foto/ilustrasi: Dedi Yondra/JPNN.com

jpnn.com - Setelah kasus rendang babi dan nasi uduk babi muncul kasus promo minuman alkohol yang dikaitkan dengan nama ‘’Muhammad’’ dan’’Maria’’. 

Kafe Holywings di Kebayoran Baru, Jakarta menyebarkan promo melalui medsos untuk memberi diskon khusus minuman beralkohol bagi pengunjung yang punya dua nama itu.

Banyak beredar promo yang berhubungan dengan nama seseorang. Misalnya, seseorang yang bernama Agus akan mendapat diskon khusus atau pelayanan gratis oleh sebuah produk pada bulan Agustus. 

Promosi semacam ini termasuk kreatif, cerdas, dan bisa mengundang senyum karena ada unsur humor.

Kreativitas dalam promosi marketing sangat penting. Ide-ide yang nyeleneh dan out of the box dalam periklanan akan banyak menarik perhatian audiens dan berujung pada keputusan audiens untuk membeli sebuah produk.

Peristiwa kejahatan yang menakutkan justru bisa menghasilkan kreativitas yang hebat ketika dikelola dengan benar dan cerdas.

Suatu ketika pada 2010, Bernie Ecclestone yang ketika itu menjadi CEO Formula 1 dirampok ketika sedang berjalan di dekat kantornya di London.

Empat pria merampas uangnya dan merebut arloji yang dipakainya. Ecclestone berusaha melawan, tetapi dia tidak berdaya. Dia digebuki oleh para perampok sampai mukanya lebam-lebam dan mata kirinya bengkak menghitam seperti kacamata Rayban.

Apa yang dilakukan Holywings tidak sensitif dan kebablasan. Mengaitkan nama Nabi Muhammad dan Maria dengan promo alkohol akan sangat mudah memantik protes besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News