Huawei Prediksi Ada 2,8 Miliar Pengguna Jaringan 5G pada 2025

Huawei Prediksi Ada 2,8 Miliar Pengguna Jaringan 5G pada 2025
Ilustrasi jaringan 5G. Foto: pixabay

jpnn.com - Raksasa teknologi asal Cina, Huawei memperdiksi bahwa akan ada 2,8 miliar pengguna teknologi jaringan generasi kelima (5G) pada 2025 akan datang.

Deputi Chairman Huawei, Ken Hu mengatakan hal tersebut dalam Global Analyst Summit ke-16 di Shenzhen, Cina, yang dihadiri oleh lebih dari 680 peserta dari kalangan analis, key opinion leader dan perwakilan media dari industri telekomunikasi, internet serta keuangan.

BACA JUGA: Huawei Bersedia Menjual Chipset Modem 5G ke Apple

“Industri TIK hari ini dihadapkan dengan berbagai peluang perkembangan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Teknologi 5G hadir lebih cepat dari yang kita kira dan perkembangan perangkat 5G kini sudah sama cepatnya dengan perkembangan jaringan 5G,” kata Ken Hu dalam keterangan resmi, Sabtu (20/4).

Adopsi teknologi jaringan 5G akan semakin pesat dalam 3 tahun ke depan. Hal ini diyakini sebagaimana perkembangan teknologi jaringan sebelumnya yang juga tumbuh 500 miliar orang untuk era 3G dan 4G.

Huawei sendiri telah mengantongi 40 kontrak komersial 5G dan mengapalkan lebih dari 60.000 BTS 5G ke berbagai negara di seluruh dunia.

Baca Juga:

Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan (AI) terus meningkatkan adopsi komputasi awan dalam sektor enterprise. Sebagai konsekuensi atas meningkatnya posisi Huawei di pasar tersebut, Hu optimistis menjalankan investasi strategis dalam AI agar bisa menjadi pemimpin pasar di sektor komputasi awan (cloud).

Direktur Institut Riset Strategis Huawei William Xu mengatakan, bahwa perusahaannya kini tengah menyongsong era inovasi 1.0 yang berfokus pada penemuan dan terobosan berorientasi visi, termasuk di dalamnya adalah pengembangan teknologi 5G secara intens.

Raksasa teknologi asal Cina, Huawei memperdiksi bahwa akan ada 2,8 miliar pengguna teknologi jaringan generasi kelima (5G) pada 2025 akan datang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News