ICAO Segera Rumuskan Dua Aturan Baru Penerbangan

ICAO Segera Rumuskan Dua Aturan Baru Penerbangan
ICAO Segera Rumuskan Dua Aturan Baru Penerbangan
JAKARTA - Organisasi Penerbangan Sipil International atau International Civil Aviation Organization (ICAO) segera merumuskan dua buah aturan baru di dunia penerbangan. Aturan ini merupakan penyempurnaan (amandemen) terhadap Konvensi Roma tahun 1952 tentang Tanggungjawab kepada Pihak Ketiga. Seperti dijelaskan oleh Menteri Perhubungan Djasman Syafii Jamal, aturan tersebut meliputi, pertama, konvensi yang mengatur kewajiban/kompensasi kepada pihak ketiga jika terjadi kecelakaan pesawat terbang yang terjadi karena sebab pelanggaran hukum (Convention on Compensation for Damage to Third Parties, Resulting from Acts of Unlawful Interfence Involving Aircraft).

Djasman pun menjelaskan, bahwa secara garis besar konvensi ini akan mengatur ganti rugi kepada pihak ketiga, seperti korban luka, meninggal, korban mental psikologis, karena kejadian tersebut (pihak lain di luar penumpang dan kru pesawat) yang harus dibayar, karena kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh perbuatan melanggar hukum (misalnya kejahatan terorisme/sabotase).

"Dalam konvensi ini, dibahas tentang jumlah pembayaran ganti rugi dan adanya asuransi untuk menanggung pembayaran ganti rugi tersebut," kata Djasman Syafii Jamal di Jakarta, Selasa (7/4).

Mengacu pada konvensi ini, lanjut Djasman, pihak-pihak yang memiliki peran penting selain pihak airlines, adalah perusahaan asuransi dan bandara. Peran bandara memang penting, karena diharapkan jika security terjamin di bandara, maka akan memperkecil resiko (unlawful interference).

JAKARTA - Organisasi Penerbangan Sipil International atau International Civil Aviation Organization (ICAO) segera merumuskan dua buah aturan baru

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News