Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, Inspirasi bagi Sukmawati Menganut Hindu Bali

Ida Ayu Nyoman Rai Srimben, Inspirasi bagi Sukmawati Menganut Hindu Bali
Bung Karno sungkem kepada ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai Srimben. Foto: Arsip Nasional

Kelak, Srimben dan R Soekemi menikah pada 1897. Namun, kisah asmara perempuan Bali dengan perantau asal Jawa itu bukan hal mudah, karena Srimben tidak mengantongi restu dari orang tuanya.

Namun, dari pernikahan itulah lahir anak pertama bernama Raden Soekarmini (juga dikenal sebagai Bu Wardoyo) pada 29 Maret 1898.

Keluarga kecil itu lantas pindah ke Surabaya. Pada 6 Juni 1901, Srimben melahirkan Soekarno di sebuah rumah di Kampung Pandean, Surabaya.

Perempuan itu mendidik kedua anaknya dengan bekal spiritual Hindu yang pernah dipelajarinya.

Enam bulan kemudian, Srimben harus mengikuti suaminya pindah ke Kecamatan Ploso, sebuah kota kecil di Jombang.

Faktor kesehatan memaksa Srimben dirawat dan diasuh oleh mertuanya di Tulungagung, Jawa Timur. Hal itu membuatnya terpisah sementara dari Soekarno.

Srimben kembali mengasuh Soekarno saat R Soekemi pindah ke Mojokerto. Srimben pun kembali ikut suaminya tinggal di daerah baru.

Di Mojokerto pula Raden Soekarmini menikah. Selanjutnya, putri sulung Soekemi dan Srimben itu pun tinggal bersama suaminya.

Sukmawati Soekarnoputri telah memutuskan meninggalkan statusnya sebagai muslimat menjadi seorang penganut Hindu warisan leluhurnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News