Iklan Pilpres Satu Putaran Menyesatkan

Iklan Pilpres Satu Putaran Menyesatkan
Iklan Pilpres Satu Putaran Menyesatkan
JAKARTA -- Iklan pilpres satu putaran yang dirilis Lembaga Studi Demokrasi (LSD) dan Konsultan Citra Indonesia pimpinan Denny JA mengundang reaksi kecaman dari masyarakat. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Bengkulu, Muspani, dengan lugas menyebut iklan pilpres satu putaran itu menyesatkan. Menurutnya, iklan tersebut hanya bertujuan untuk menggiring opini publik. Terlebih, keluarnya iklan itu bersamaan dengan rilis hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono mendapatkan 63,1 persen suara.

 

"Saya lebih setuju dua putaran. Iklan satu putaran adalah menyesatkan. Hasil survei dari lembaga survei dipertanyakan validitasnya. Membuat iklan itu harus obyektif, jangan malah menyesatkan masyarakat," ungkap Muspani dalam diskusi bertema 'Satu Putaran atau Dua Putaran' di gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (12/6).

 

Menurutnya, selama ini memang hanya satu pasang capres-cawapres saja yang iklannya selalu berupaya menggiring opini masyarakat. Sementara, iklan kampanye dua pasangan yang lain lebih mendidik masyarakat dan materinya obyektif. Dia mendesak agar model-model iklan kampanye menyesatkan segera dihentikan. "Harus ada pihak yang melaporkan ke polisi dan Bawaslu harus menindaknya. Ini jelas ada unsur pelanggaran karena berupaya menggiring pilpres dua putaran," tegasnya.

 

Senada dengan Muspani, anggota Komisi II DPR Ferry Mursidan Baldan mengatakan, iklan satu putaran sama halnya menafikan suara rakyat sebagai penentu pemenang pilpres. Dengan tegas dikatakan, iklan satu putaran itu sangat subyektif berdasarkan kehendak pasangan capres-cawapres tertentu. "Iklan satu putaran itu berupaya menggiring opini masyarakat," kata politisi Partai Golkar itu dalam diskusi tersebut. (sam/JPNN)

JAKARTA -- Iklan pilpres satu putaran yang dirilis Lembaga Studi Demokrasi (LSD) dan Konsultan Citra Indonesia pimpinan Denny JA mengundang reaksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News