Indonesia dan Australia Bakal Kirim Bantuan ke Myanmar

Indonesia dan Australia Bakal Kirim Bantuan ke Myanmar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) dan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyampaikan pernyataan pers usai pertemuan menlu dan menhan (2+2) Indonesia-Australia di Jakarta, Kamis (9/9/2021). Foto: ANTARA/HO-Kemlu RI

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Indonesia dan Australia berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Myanmar.

Dalam pertemuan menteri luar negeri dan menteri pertahanan (2+2) Indonesia-Australia di Jakarta, Kamis, Menlu Retno menjelaskan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sudah dalam tahap lanjutan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan gelombang pertama.

“Keselamatan dan keamanan sangat penting untuk memastikan keberhasilan pengiriman bantuan kemanusiaan tersebut,” kata Retno saat menyampaikan pernyataan pers secara virtual usai pertemuan 2+2 menlu dan menhan Indonesia-Australia.

Selain itu, Indonesia kembali menggarisbawahi pentingnya implementasi Konsensus Lima Poin, terutama pemberian akses kepada Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar Erywan Yusof untuk bertemu dengan semua pemangku kepentingan di Myanmar.

Menurut Menlu Australia Marise Payne, Indonesia memiliki peran sebagai pemimpin di ASEAN, khususnya dalam pelaksanaan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific) dan respons ASEAN terhadap situasi di Myanmar.

Payne juga menegaskan dukungannya kepada Erywan Yusof, untuk menjalankan tugasnya dalam membantu penyelesaian krisis di Myanmar.

Sebelumnya, Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar Erywan Yusof mengatakan bahwa junta Myanmar telah menyetujui seruan perhimpunan tersebut untuk melakukan gencatan senjata hingga akhir tahun demi distribusi bantuan kemanusiaan.

Dalam konferensi video, Erywan mengusulkan gencatan senjata dengan Menlu Myanmar Wunna Maung Lwin. Pihak militer telah menerima usulnya, kata Erywan kepada Kyodo.

Menurut Menlu Australia Marise Payne, Indonesia memiliki peran sebagai pemimpin di ASEAN, termasuk dalam merespons situasi di Myanmar

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News