Indonesia Dapat Memanfaatkan Bonus Demografi di Masa Pandemi

Indonesia Dapat Memanfaatkan Bonus Demografi di Masa Pandemi
PKSP Unas bekerja sama dengan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlam Jakarta dan CIDES menggelar Webinar yang mengangkat thema 'Penguatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Mempersiapkan Bonus Demografi 2030' di Jakarta, Rabu (7/10). Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Program Studi Hubungan Internasional Universitas Nasional (Unas) Irma Indrayani menyebut, Indonesia bisa belajar dari Jepang dalam memanfaatkan bonus demografi.

Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) sebelumnya memperkirakan, Indonesia mengalami bonus demografi hingga 64 persen dari 297 juta jiwa total penduduk pada 2030-2040 mendatang.

Menurut Irma, Jepang pernah mengalami hal yang sama pada 1950 lalu dan mampu melesat menjadi negara maju dalam waktu 20 tahun.

"Jepang bahkan melesat menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ketiga dunia pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet,” ujar Irma pada Webinar yang diselenggarakan PKSP Unas bekerja sama dengan Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlam Jakarta dan CIDES, di Jakarta, Rabu (7/10).

Dalam webinar bertema 'Penguatan Daya Saing Industri Nasional Dalam Mempersiapkan Bonus Demografi 2030', Irma menyarankan memanfaatkan peluang di sektor industri untuk menyerap bonus demografi.

“Industri padat karya, minim modal, produk retail seperti produk makanan dan minuman, tekstil, furniture, logistik dan transportasi, bisa menjadi pilihan untuk menyerap banyak tenaga kerja,” ucapnya.

Irma juga menyatakan, para tenaga kerja yang merupakan dari bonus demografi harus dipersiapkan sehingga benar-benar memiliki skill dan kompetensi.

Tujuannya, agar bisa terserap ke dalam lapangan kerja yang ada.

Irma menyebut Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi, sehingga mampu bangkit seperti Jepang pada era 1970-an.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News