Indonesia Dapat Memanfaatkan Bonus Demografi di Masa Pandemi
Langkah lain, perlu dilakukan kampanye kemandirian pada produksi dalam negeri. Agar industri nasional bisa bertumbuh dengan baik dan mampu menyerap tenaga kerja yang besar.
Hal itu perlu segera dilakukan, apalagi mengingat banyak negara kini menutup pintu karena pandemi Virus Corona (COVID-19).
Webinar yang dipandu Ade Algifari. Narasumber lain yang hadir masing-masing staf khusus Menteri PPN/Kepala Bappenas Chairil Abdini, dan peneliti CIDES M Rudi Wahyono.
Dalam pemaparannya, Chairil Abdini sependapat dengan Irma.
Ia menilai industri manufaktur perlu didorong sebagai lokomotif penyerap bonus demografi. Karena secara tradisional terbukti kontribusinya dalam GDP.
"Meskipun peranannya cenderung turun dalam 10 tahun terakhir, kontribusi industri manufaktur dalam GDP masih yang terbesar," ucapnya.
Chairil lebih lanjut mengatakan, kapasitas industri manufaktur yang ada saat ini harus ditingkatkan agar dapat menyerap tenaga kerja lebih besar lagi. Salah satu caranya mengurangi impor barang sejenis.
"Jika ada kemandirian industri manufaktur, tentu akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang luar biasa," pungkas Chairil.(gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Irma menyebut Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi, sehingga mampu bangkit seperti Jepang pada era 1970-an.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Menaker Ida Fauziyah: Indonesia Harus Gerak Cepat untuk Optimalkan Bonus Demografi
- Menteri Ida Fauziyah Ajak P3MI Tingkatkan Kompetensi Pekerja Migran dalam Berbahasa Asing
- Temui Peserta Pemagangan di Thailand, Menaker Ida: Semangat Jaga Nama Baik Indonesia
- Menaker Ida Fauziyah Ajak Mahasiswa Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Jadi Negara Maju
- Menaker Ida Fauziyah Ajak Generasi Muda Bersama-sama Hadapi Tantangan Ketenagakerjaan
- Catatan Ketua MPR: Bonus Demografi Ketika Lanskap Dunia Kerja Berubah