Indonesia Negara Maritim, Megawati Ingin Kekuatan Militer Laut NKRI Diperkuat

Indonesia Negara Maritim, Megawati Ingin Kekuatan Militer Laut NKRI Diperkuat
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat mengisi sambutan dalam acara peluncuran 58 buku dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) RI di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri menyatakan penguatan militer Indonesia harus melihat peta geopolitik dan geografis NKRI. Menurut Megawati, Indonesia merupakan negara maritim sehingga yang diperkuat seharusnya ialah TNI Angkatan Laut (AL).

Hal itu disampaikan Megawati saat mengisi sambutan dalam acara peluncuran 58 buku dalam rangka Hari Jadi ke-58 Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) RI di Gedung Lemhannas, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5).

“Kita itu negara kelautan. Tiga matra itu darat, laut, dan udara itu harus berpikir realistis-objektif, saya sering lihati ini apa maunya,” kata Megawati.

Putri Proklamator RI itu menyatakan pernah berdiskusi dengan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Megawati menanyakan apabila ada serangan datang maka siapa yang terdepan dalam melakukan perlawanan di Indonesia.

“Pak, kalau kita umpamanya mau ada serangan belum masuk itu entah itu kapal laut, pesawat, yang maju dulu siapa? Memangnya angkatan darat? Enggaklah. Jangan saya dibilang benci angkatan darat, ini saya ngomong benar, loh, realistis-objektif,” kata Megawati.

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu menyampaikan kerap menyampaikan isu ini kepada Preside Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan Indonesia mendapat predikat dari internasional sebagai The Best Archipelago.

Karena itu, lanjut Megawati, secara geopolitik, Indonesia harus mempertahankan kedaulatan dimulai dari sisi kelautan.

“Kita ini masih suka egosentris, nah, itu yang tiga matra itu susah payah itu, loh,” kata Megawati.

Megawati menanyakan apabila ada serangan datang maka siapa yang terdepan dalam melakukan perlawanan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News