Infotainmen Picu 200 Ribu Perceraian

Infotainmen Picu 200 Ribu Perceraian
Infotainmen Picu 200 Ribu Perceraian
JAKARTA - Tingkat perceraian di Indonesia ada di level mengkhawatirkan. Tahun ini, jumlah pasangan yang melakukan perceraian mencapai 200 ribu orang dari sekitar 2 juta perkawinan. Artinya, hampir 10 persen rumah tangga mengalami permasalahan yang berujung pada perceraian. Bila tidak segera diatasi, besar kemungkinan masalah perceraian ini akan mengancam berlangsungnya kehidupan sosial masyarakat di Tanah Air.

"Data otentik itu saya ambil juga dari Mahkamah Agung (MA) dan ini memang mengkhawatirkan," ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kementerian Agama Prof. Nasaruddin Umar di Jakarta kemarin (6/2).

Kemenag hingga kini masih mencari penyebab utama meningkatnya kasus perceraian ini. Namun, pola yang terjadi, grafis perceraian terus meningkat sejak masa reformasi 1998 dan belum menunjukkan adanya penurunan. Nasaruddin menjelaskan, pada beberapa tahun silam biasanya angka perceraian mencapai 60 ribu per tahun. "Dari dua juta orang perkawinan terjadi 200 ribu perceraian dan itu pasti berdampak bagi anak-anak mereka," katanya.

Kecenderungan lain yang cukup menarik, jika dahulu perceraian terjadi akibat suami menceraikan isteri. Sekarang yang ada justru terbalik yakni isteri yang lebih sering menggugat cerai suami. Sebanyak tiga per empat dari peristiwa perceraian itu bermunculan di kota-kota besar. Kebanyakan isteri yang menceraikan suami atau cerai gugat, bukan talak. "Dari banyaknya peristiwa perceraian itu, diperkirakan 80 persen perceraian menimpa pada tatanan rumah tangga muda lima tahun," kata Nasaruddin.

JAKARTA - Tingkat perceraian di Indonesia ada di level mengkhawatirkan. Tahun ini, jumlah pasangan yang melakukan perceraian mencapai 200 ribu orang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News