Ingin Makan Gorengan Tanpa Takut Kolesterol Naik? Ini Triknya

Ingin Makan Gorengan Tanpa Takut Kolesterol Naik? Ini Triknya
Gorengan. Foto halodoc

jpnn.com - Hampir setiap orang suka makanan digoreng. Kalau gorengan, seperti tahu, bakwan, tempe, dan pisang goreng mungkin masih bisa dihindari.

Namun, siapa yang bisa menolak ayam goreng, ikan lele goreng, dan gepuk goreng? Menghindarinya sama sekali rasanya tidak mungkin. Untuk itu, Anda harus pintar-pintar menyiasati agar makan gorengan tidak berbuah kolesterol.

Sama-sama goreng, namun ada yang bersifat lebih 'jahat'

Dalam terminologi bahasa Inggris, ada tiga jenis definisi goreng: deep frying, shallow frying, dan saute. Nah jenis deep frying ini tergolong berbahaya.

Cara memasak deep frying adalah dengan merendam makanan dalam minyak yang dipanaskan dengan suhu tinggi, seperti menggoreng ayam goreng, kentang goreng, dan lainnya. Melalui cara memasak ini, apapun jenis minyaknya, dari yang murah hingga yang mahal seperti canola dan olive oil sama-sama berubah sifat menjadi buruk untuk tubuh.

Saute lebih ke arah menumis, contohnya membuat nasi goreng atau tumis sayuran.

Sedangkan, shallow frying menggoreng dengan sebagian sisi makanan yang terendam minyak kemudian membalik makanan untuk memanaskan sisi satunya, misalnya menggoreng telur dadar. Jenis memasak ini juga kurang bagus, namun lebih baik dibandingkan deep frying.

Menggoreng pasti menggunakan minyak. Memasak dengan menggoreng akan menambahkan kalori dari bahan makanan yang digoreng.

Makan gorengan memang enak namun bisa menimbulkan gangguan kesehatan, mulai dari naiknya kolesterol hingga penyakit jantung. Jadi mau tidak mau memang harus disiasati.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News